Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Nizar. Sumber foto: kemenag.go.id
Makassar – Kementerian Agama (Kemenag) akan menambah konsultan ibadah perempuan dalam operasional haji 1441 H/2020 M.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Nizar menyampaikan, konsultan ibadah perempuan paling banyak dibutuhkan jamaah haji untuk konsultasi terkait kewanitaan.
“Jamaah haji itu mayoritas perempuan sekitar 56% – 58%, sementara tidak banyak konsultan ibadah yang perempuan,” ujar Nizar saat membuka Kegiatan Jagong Masalah Haji dan Umrah (Jamarah) di Makassar, Rabu (11/12/2019).
Nizar menjelaskan, di tahun 2019, konsultan ibadah perempuan hanya satu dan laris manis. Jamaah perempuan pasti terbatas ketika konsultan ibadahnya laki-laki yang bukan mahramnya, ada sekat psikologis dan sekat syar’i. Tapi kalau konsultannya perempuan, bisa lebih terbuka apalagi konsultasi masalah kewanitaan.
“Konsultan ibadah perempuan akan disebar di sektor-sektor di Makkah maupun Madinah. Ini juga untuk memberdayakan kaum perempuan yang mempunyai otoritas keilmuan di bidang manasik haji,” kata Nizar.
Paling tidak, lanjutnya, satu sektor satu konsultan perempuan. Di Makkah, ada 11 sektor, Madinah lima sektor. Jadi, perlu 16 konsultan perempuan. (rilis Kemenag)
Editor: Ilma Amelia