Kepala Kantor Kemenag Mamasa H. Ramli saat memberikan sambutan.
Mamasa, mandarnews.com- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mamasa memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (3/10).
Acara yang diselenggarakan di Kantor Kemenag Mamasa tersebut nampak dihadiri Penjabat (Pj) Bupati, Sekretaris Daerah, pihak Kepolisian Resor (Polres), pihak Komando Distrik Militer (Kodim), tokoh agama, tokoh organisasi masyarakat (ormas), pejabat daerah lainnya, serta masyarakat sekitar.
Maulid Nabi sendiri adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.
H. Ramli L S.Ag., Mpd.I selaku Kepala Kantor Kemenag Mamasa dalam sambutannya mengatakan, semoga peringatan maulid ini menjadi inspirasi untuk membangun masyarakat madani yang harus tetap tumbuh dan terpelihara di Mamasa.
“Karena masyarakat madani merupakan cerminan dari negara Madinah yang telah dibangun Nabi Muhammad SAW,” ujar H. Ramli.
Sesuai tema “Meneladani Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dalam Kemajemukan Masyarakat Madani”, lanjutnya, tentu yang dimaksud adalah masyarakat yang menghargai martabat kemanusiaan, masyarakat yang di dalamnya terbangun peradaban, masyarakat yang di dalamnya menghargai pluralitas, serta menghargai orang yang lebih tua, dan hal tersebut sesuai dengan keadaan di Mamasa.
“Mamasa masih menjunjung tinggi nilai-nilai kehadatan, lembaga adat, tokoh adat, dan semua itu sesuai dengan kondisi masyarakat madani yang telah digambarkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam (SAW),” sebut H. Ramli.
Saat itu, Nabi Muhammad SAW sangat menghargai tradisi dan budaya yang ditandai adanya piagam dan perjanjian Madinah.
“Kalau tidak salah, ada 47 pasal dalam perjanjian tersebut”, ungkap H. Ramli.
Ia menyampaikan, kegiatan keagamaan seperti ini merupakan program Kemenag Mamasa dalam hal mengimplementasikan program Kementerian Agama, yaitu moderasi beragama.
Pj Bupati Mamasa Dr. Muhammad Zain menerangkan, maulid adalah peristiwa penting bagi umat muslim, hari besar yang selalu diperingati.
“Melalui maulid, disarankan kepada generasi, terutama kepada mahasiswa, jika ingin mendalami ajaran Nabi Muhammad maka perbanyaklah baca buku,” tutur Dr. Muhammad Zain.
Hikmah maulid ini membawa rahmat, tambahnya, sama dengan bahasa daerah Mamasa yang sering diucapkan yaitu “maimiki sikamase-mase, sitayuk, sipakasalle, sirande maya maya, mesa kada dipotuo pantang kada dipomate“.
“Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia ialah mari kita saling mengasihi, saling menghargai, saling menghormati, dan saling menjaga. Saat satu kata kita hidup, tapi jika masing-masing berbeda akan mati,” tutup Dr. Muhammad Zain. (Yoris)