Dr. H. Adnan Nota, MA. Kepala Kantor Kemenag Kab. Majene. Foto: Putra
Majene, mandarnews.com – Kementrian Agama Kabupaten Majene resmi menyampaikan bahwa belajar di rumah bagi siswa Sekolah madrasah lingkup Kabupaten Majene diperpanjang yakni sampai dengan 21 April 2020. Hal tersebut, disampaikan oleh Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Majene, Dr. H. Adnan Nota, MA. Selasa, (31/3) di ruang kerjanya.
” Jadi berkaitan dengan surat Menteri Agama, kami telah menerima surat tersebut dan masa belajar di rumah siswa madrasah mulai tingkat MIN sampai MAN itu diperpanjang sampai 21 April 2020, ” jelas Kepala Kemenag tersebut.
Menurutnya, meskipun begitu, lanjutnya, bukan tidak mungkin bahwa masa belajar siswa di rumah diperpanjang kembali sampai kesepakatan awal yakni 1 Juni 2020. Karena pada dasarnya, 21 April merupakan minggu pertama masuk bulan Ramadhan. Dan biasanya bulan Ramadhan, semua siswa utuh tidak sekolah.
” Jadi Kesimpulannya adalah kami tetap melaksanakan surat edaran dari Menteri Agama, yakni masa belajar siswa di rumah sampai dengan 21 April 2020. Tapi yang paling pokok disini, artinya bahwa covid-19 ini masih mewabah. Sehingga, ada kekhawatiran Pemerintah untuk memperpanjang proses ini,” ucap Adnan Nota.
Kepala Kemenag tersebut menjelaskan, untuk mengganti proses belajar siswa di sekolah menjadi di rumah, saat ini, Siswa sekolah madrasah mengambil metode belajar di rumah dengan daring. disemua tingkat.
“Jadi media sosial yang kita miliki saat ini, itu kita harapkan bisa memfasilitasi siswa dan guru untuk melangsungkan proses belajar mengajar. Dan saya selalu pesankan untuk diupayakan menggunakan medsos yang paling murah, yang paling murah dalam artian dalam mengirimkan pembejalaran seperti melalui WhatsApp. Dan pengiriman proses PDFnya. Dan itu sudah dilaksanakan di madrasah kita,” jelasnya.
Adnan Nota menyebut sistem yang diterapka sekarang bukan tak miliki kendala. Kendalanya adalah jika ada siswa atau orang tua siswa yang tidak memiliki HP android. Kalau HP biasa dan gunakan sms sangat sedikit materi yang bisa termuat dan terkirim.
” Tetapi mungkin itu tidak akan seberapa, karena kami disini menyimpulkan bahwa kemungkinan siswa dan orang tua siswa yang memiliki HP android itu sudah sekitar 80 %,” sebut Adnan.
Adnan Nota juga memiliki alternatif untuk siswa yang sama sekali tidak dapat mengakses belajar di rumah menggunakan media sosial, yakni Kemenag Majene akan memberikan kesempatan kepada guru-guru. untuk melaksanakan ujian susulan. Jika merasa berat langsung melaksanakan ujian karena tidak bisa mengikuti proses belajar daring selama ini. Maka nanti, apabila memungkinkan melaksanakan proses pembelajaran ulang sebelum ujian Penilaian Akhir Semester (PAS).
“Jadi patokannya tetap 21 April (perpanjangan masa belajar di rumah). Tetapi kita akan terus update situasi. Dan tentu, akan menyesuaikan dengan regulasi yang akan keluar dari pusat. Dan kami berharap disini dari Kemenag Majene, guru-guru dapat menyesuaikan secara baik dengan keadaan yang ada. Sehingga siswa, tidak keluyuran,” tutup Adnan Nota. (Putra)