Layanan ini, lanjutnya, tentu dapat memudahkan bagi mereka yang ingin melakukan riset di bidang pendidikan, kebudayaan, bahasa, atau arkeologi, karena semua jurnal yang diterbitkan Kemendikbud dapat ditemukan di Perpustakaan Kemendikbud.
“Perpustakaan masa depan bisa jadi berbeda dari perpustakaan saat ini. Masyarakat akan dimudahkan untuk berselancar buku hanya dengan memanfaatkan gawai yang dimiliki. Pola masyarakat dalam mencari koleksi perpustakaan juga sudah mulai dipermudah dengan hanya memasukkan kata kunci yang diinginkan,” sebut Ade.
Ia menerangkan, dulu modelnya masih manual, belum ada koding-koding atau semacamnya yang memudahkan dalam pencarian koleksi perpustakaan yang diinginkan. Saat ini, pencarian dapat dilakukan dengan sangat mudah.
“Fungsi perpustakaan juga berkembang. Bukan saja sebagai tempat mencari dan membaca buku yang diinginkan, tetapi juga sebagai tempat hiburan, diskusi, bahkan bisnis,” ucap Ade.
Keberadaan perpustakaan juga saat ini tidak melulu di perkantoran, tambahnya, tetapi di tempat publik lainnya, seperti rumah makan, stasiun, bandara, dan tempat-tempat lainnya. (rilis Kemendikbud)
Editor: Ilma Amelia