Suasana kegiatan wokshop di Sandeq Room Hotel Villa Bogor
Majene, mandarnews.com – Bersama Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Majene menggelar workshop. Peserta workshop berasal dari Puskemas se-Kabupaten Majene dan dari Dinas Kesehatan Kab Majene.
Salah satu pemateri dari Kementerian Kesehatan, Dr Hermanta Setiarsa mengatakan, workshop dilakukan untuk upaya meningkatkan pemahaman tentang instrumen atau alat ukur akreditasi Puskesmas.
Dalam workshop ini, ia (kemenkes) mengenalkan referensi apa saja yang perlu peserta (orang puskesmas maupun dinkes) tahu atau miliki.
“Kita (kemenkes) mengenalkan terhadap peserta (puskesmas ataupun Dinkes)Ā tentang referensi apa saja yang perlu mereka (peserta) ketahui dan juga agar pemahaman dari peserta (PKM dan Dinkes) berdasarkan dengan referensi yang ada,” ucap Hermanta.
Menurutnya, dalam dinamika pelaksanaan akreditasi selalu persoalan pemahaman. Di satu sisi, selain masalah pemahaman, tapi juga perlu diimplementasikan sistem manajemen Puskesmas.
Hal itulah yang mendasari Dinas Kesehatan membuat kegiatan mengumpulkan rekan – rekan Puskesmas serta dari dinkes untuk bersama – sama belajar dengan Kementrian Kesehatan.
“Dalam PKM ada strukturnya kan mulai dari Kepala PKM, Tata usaha (TU), penanggungjawab UKM, penanggung jawab UKP, penanggung jawab jaringan dan jaring dan yang terakhir penannggung jawab mutu, nah itulah mungkin orang – orang yang hadir dari PKM dalam kegiatan saat ini,” ucap Hermanta.
Unsur itulah yang hadir dalam kegiatan workshop tersebut agar mereka ( pihak dari PKM)Ā mempunyai pemahaman yang sama.
Hermanta, selaku pemateri dalam kegiatan workshop tersebut, juga menyampaikan, sasaran utama dalam kegiatan itu merupakan orang dari puskesmas.
Karena yang menjadi peserta dalam kegiatan workshop tersebut berasal dari orang Puskesmas dari seluruh kab. Majene dan juga sebagian dari Dinas Kesehatan kab. Majene.
Kemenkes dalam hal ini diwakili Hermanta berharap PKM Majene, tingkatĀ pemahamannya meningkat, sistem terinflementasi serta ada peningkatan status kelulusan akreditasi terhadap PKM yang ada di Kab. Majene.
Selain itu, Hermanta juga menyampaikan bahwa dalam kelulusan Akreditasi sendiri terdapat beberapa tingkatan. Yakni : ada tingkat tidak lulus, tingkat dasar, tingkat madya, ada utama dan ada juga tingkat paripurna. Setiap PKM pasti menginginkan akreditasi tingkat paripurna.
Penilaian akreditasi dilakukan dari komisi akreditasi (FKTP) komisi fasilistas kesehatan tingkat pertama yang independen bukan Kemenkes. Salah satunya yang dinilai adalah PKM.
“Jadi apa – apa itu perlu untuk diregulasikan, disediakan dan didokumentasikan,” tutup Hermanta.
Dalam kegiatan wokrshop tersebutĀ jugaĀ hadir Kepala Seksi Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kab Majene Akhmad SKM MKM. Akhmad mengatakan, akreditasi bagi PKM itu penting.
Alasannya, tingkat kualitas pelayanan puskesmas ( PKM)Ā bisa dilihat dari akreditasi yang diperoleh tiap – tiap PKM.
Worshop dilaksanakan sejak Jumat (13/9/2019) sampai Minggu (15/9/2019). Workshop ini mengusung tema “workshop pemahaman standar dan instrumen akreditasiĀ puskesmas, edisi pertama versi 2018”.
Reporter : Putra