Tim tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP) melakukan peninjauan langsung vaksinasi anak di dua sekolah di Kab. Kendal, Jawa Tengah, Rabu (05/01).
Kendal – Setelah hampir dua tahun belajar melalui proses pembelajaran daring, para guru dan kepala sekolah mengeluhkan kemampuan baca siswa Sekolah Dasar yang semakin menurun. Temuan ini dilaporkan kepada tim tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP) yang melakukan peninjauan langsung vaksinasi anak di dua sekolah di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu (05/01).
Oleh karenanya, pemerintah terus berupaya untuk menggenjot vaksinasi anak agar pembelajaran tatap muka (PTM) dapat segera terlaksana.
“Permasalahan learning loss itu nyata, tidak sedikit anak SD yang belum bisa baca tulis akibat pembelajaran daring. Pemerintah mempercepat vaksinasi anak agar mereka bisa semakin aman untuk sekolah tatap muka,” kata Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo.
Kepada tim KSP, para orang tua murid di SD Islam Sjarifuddin dan SD Negeri 1 Ngilir di Kab. Kendal mengaku tidak khawatir anaknya divaksin demi terwujudnya PTM di sekolah.
PTM dirasa perlu untuk segera dilakukan karena Kepala Sekolah SD Negeri 1 Ngilir Soerachmawati mengatakan bahwa separuh dari siswa kelas 1 di sekolahnya tidak bisa baca dan tulis karena proses pembelajaran secara daring dari rumah yang sudah terlalu lama dan tidak berjalan efektif.
“Jangan sampai pandemi COVID-19 mengorbankan satu generasi,” tegas Abraham.
Sementara itu, pemerintah Kab. Kendal terus menggenjot vaksinasi anak sebagai persiapan proses pembelajaran tatap muka secara penuh tahun ini.
Bupati Kendal Dico Ganinduto sendiri menargetkan penyuntikan 95.000 dosis vaksinasi untuk anak di Kab. Kendal selesai dilakukan pada tanggal 15 Januari. Saat ini, vaksinasi anak di Kab. Kendal sudah mencapai 38 persen, lapornya.
“Kami bersyukur karena antusiasme masyarakat terhadap vaksin COVID-19 bagi anak sangat tinggi. Tidak ada penolakan dan bahkan masyarakat berebut program vaksinasi dan berharap segera dilakukan PTM,” kata Dico. (KSP)