
Logo NFA. (Sumber foto: Kabar On Time)
Jakarta – Memasuki pekan pertama bulan Maret tahun 2025, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi gejolak pangan periode Ramadan 1466 Hijriah.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data dan Informasi NFA, Kelik Budiana, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Selasa (4/3/2025).
“Badan Pangan mendukung publikasi dan sosialisasi pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah kepada masyarakat. Kemudian yang kedua, ikut melaksanakan pemantauan pelaksanaan operasi pasar di PT Pos Indonesia, UPT Kementan, dan outlet lain. Juga melakukan koordinasi dengan Perum Bulog, BUMN pangan terkait, dan pelaku usaha untuk membantu pasokan pangan ke titik lokasi pangan murah,” ungkap Kelik.
Operasi Pasar Pangan Murah merupakan upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dilakukan melalui penjualan aneka bahan pangan dengan harga murah yang dilaksanakan NFA bersama PT Pos Indonesia dan Kementerian Pertanian beserta stakeholders terkait.
Untuk itu, NFA juga mendorong pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah di seluruh daerah sebagai upaya pengendalian inflasi pangan daerah.
Dalam kegiatan Operasi Pasar Pangan Murah, komoditas bawang putih dijual seharga Rp32.000/kg dengan target penjualan 20 ribu ton, minyak goreng dijual seharga Rp14.700/l dengan target penjualan 70 ribu ton, dan daging kerbau seharga Rp75.000/kg dengan target penjualan 80 ribu ton.
Sepanjang tahun 2025, Gerakan Pangan Murah (GPM) telah dilaksanakan sebanyak 881 kali di 17 provinsi dan 117 kabupaten/kota. Sementara realisasi Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) mencapai 24,6 ton beras, 120 liter minyak goreng, serta 450 kg komoditas pangan lainnya.
Di lokasi berbeda, Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, mengatakan jika upaya kolaboratif ini dilaksanakan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga stabilitas harga sembako di seluruh wilayah Indonesia, terutama menjelang dan pada saat bulan Ramadan dan Idulfitri 1446H.
“Berdasarkan arahan Bapak Presiden dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan di bulan Ramadan dan Idulfitri, maka operasi pasar telah dan sedang dilaksanakan sejak 24 Februari sampai 29 Maret 2025 untuk mewujudkan Ramadan yang tenang dan nyaman,” terang Arief.
Realisasi penjualan komoditas utama Operasi Pasar Pangan Murah hingga saat ini yaitu beras 16.978 kg, minyak goreng 22.814 l, gula 40.424 kg, bawang putih 216 kg, telur ayam ras 2.612 kg, daging ayam ras 2.832 kg, bawang merah 569 kg, cabai rawit merah 17,75 kg, dan cabai merah keriting 159,75 kg.
Operasi Pasar Pangan Murah ditargetkan mencapai lebih dari 4.500 titik dengan jaringan PT Pos Indonesia, UPT Kementerian Pertanian, dan Dinas Pangan Daerah.
Di samping itu, beberapa gerai pelaku usaha pangan di berbagai daerah juga turut berkontribusi mendukung upaya tersebut. (Sumber: badanpangan.go.id)