Mekkah – Kepala Sektor Satu Rapat dengan seluruh Ketua Kloter di Sekretariat Sektor satu di Hotel Tayyib Mekkah, Senin (10/06/2024). Sekitar 47 kloter yang tergabung dalam wilayah sektor satu kota Mekah, menerima pengarahan dan instruksi dari Ka.Sektor Satu saat mengikuti pertemuan di kantor sekretariat Sektor Satu di hotel Tayyib Kota Mekkah.
Dalam pertemuan yang digelar waktu sore itu, Ka.Sektor Satu, Intihan, menginstruksikan kepada seluruh ketua kloter agar menyelesaikan problem yang masih menyelimuti sebagian Jemaah Calon Haji (JCH).
Persoalan pertama yang harus menjadi perhatian para ketua kloter adalah perampungan data JCH yang akan diusulkan menggunakan skema Murur pada saat pendorongan dan pergerakan JCH dari Arafah Musdhalifah Mina (ARMUZNA).
Usulan dimana JCH diangkut dari Arafah dan berhenti sejenak di Muzdalifah tanpa turun dari bus dan dilanjutkan menuju ke Mina ini, harus memenuhi kuota 25 % dari total JCH.
“Tolong data Murur dirampungkan, kami tunggu sampai pukul 00.00 malam ini, usulan Murur tetap harus memenuhi persyaratan dengan kategori lansia(65tn ke atas), Sakit, Resiko Tinggi (Risti), penyandang disabilitas” jelas Intihan menambahkan.
Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya menurut, Intihan, dia menyarankan kepada para ketua kloter agar selalu mendesak pihak Maktab yang mengeluarkan Kartu Nusuk bagi sejumlah JCH yang belum mendapatkannya, pasalnya langkah preventif ini diambil untuk menyikapi pihak keamanan Arab Saudi tidak henti-hentinya melakukan sweeping terhadap seluruh pendatang yang memasuki Mekkah.
“Tolong ketua kloter jangan bosan berkoordinasi dengan Maktab untuk menyelesaikan kartu nusuk bagi JCH yang belum ada, jika sekiranya tiba waktunya fase ARMUZNA, ternyata masih ada sejumlah JCH yang belum memiliki kartu nusuk, kami harap Ketua Kloter sampaikan kepada JCH agar tidak perlu kuatir dan panik, insyaAllah semua JCH yang resmi terdaftar, lolos pada fase ARMUZNA, JCH tetap melengkapi identitas diri dengan id card yang diterbitkan Kemenag dan gelang, kami akan berusaha mengurus mereka agar jemaah dapat melaksanakan dan menyempurnakan ibadah haji mereka.dengan tenang dan aman,” ujar Intihan menambahkan.
Selain itu masalah yang masih ada di seputaran jemaah yang harus dituntaskan oleh Ketua Kloter adalah pemetaan JCH yang pada saat melakukan pelontaran yang mengambil Nafar Awal dan Nafar Tsani. Percepatan pendataan ini dimaksudkan agar pendampingan oleh petugas kloter dapat dibagi.
“Para Ketua Kloter harap didata JCH yang Nafar Awal dan Nafar Tsani agar Petugas Kloter dapat berbagi tugas mengurusi mereka,” lanjut Intihan menambahkan.
Ka.Sektor, Intihan, sebelum menutup pembicaraannya, meminta kepada para ketua kloter yang tergabung dalam wilayah sektor satu, untuk lebih aktif memperhatikan informasi yang diperkirakan akan menggelar pertemuan secara intensif demi mematangkan dan memantapkan persiapan petugas serta JCH menghadapi fase ARMUZNA. (*)