Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi. (Foto: Istimewa)
Mamuju, mandarnews.com – Polemik pembebasan lahan akses jalan Bandara Tampa Padang di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, membuat pemilik lahan menutup akses jalan.
Warga mengaku kecewa sebab pembayaran pembebasan lahan tak kunjung diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar).
“Kami menuntut hak kami. Kalau pemerintah ingin membangun seharusnya dilakukan dengan baik, kami akan terus menutup sampai ada respons dari pemerintah provinsi,” tutur Andi Gondrong kepada mandarnews.com, Rabu (5/5).
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulbar Suraidah Suhardi menganggap hal yang dilakukan pemilik lahan adalah hal wajar.
Menurut Suraidah, Pemprov Sulbar terlalu berbelit-belit dalam hal administrasi saja, tetapi tidak memikirkan dampaknya kepada pemilik lahan.
“Ya pasti hal itu dilakukan, siapa mau lahannya sudah dikerja tapi belum dibayar, mereka mempertahankan lahannya. Pemprov dalam hal ini Perkim tidak usah terlalu berbelit-belit kepada masyarakat, cukup bayarkan saja lahannya, kan sudah ada anggarannya,” kata legislator Demokrat itu.
Selain itu, Suraidah juga mengatakan bahwa pihak DPRD Sulbar lewat Komisi I telah melakukan mediasi terhadap Pemprov dan pemilik lahan dan menghasilkan rekomendasi pembayaran pembebasan lahan di Bandara Tampa Padang dilakukan segera.
“Kita juga sudah melakukan rapat dengan Pemprov dan pemilik lahan, ya jelas rekomendasi kita agar pembayaran dilakukan secepatnya. Kalau tidak dilaksanakan ya tentu masyarakat akan bersuara, itu kan sudah direkomendasikan jangan sampai warga turun langsung melakukan demo atau bahkan menyegel lahannya,” tambah Suraidah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Sulbar Rahmat menyampaikan, pembayaran pembebasan lahan akan dilaksanakan secepatnya dengan target pada Bulan Juni 2021 mendatang.
“Kita akan lakukan pembayaran tapi kita verifikasi dengan baik dulu, kemudian juga ada mekanisme yang masih jadi pertimbangan seperti mencegah adanya oknum-oknum yang bermain. Itu juga harus dicegah jangan sampai merusak karena anggaran kita terbatas,” kata Rahmat.
Hingga saat ini, pemilik lahan masih menutup akses jalan menuju terminal Bandara Tampa Padang dan menurut warga, hal itu akan dilakukan hingga tuntutan mereka dipenuhi.
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia