Ketua MUI Sulbar, KH Nurhusain.
Majene, mandarnews.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Barat (Sulbar) KH Nurhusain mengatakan, kecemerlangan Alqur’an sangat tergantung bagaimana memanfaatkannya.
“Jangan pernah lepaskan Alqur’an dari diri kita. Karena inilah panduan yang paling tepat,” ucap KH. Nurhusain di Gedung Assamaturungan Desa Lombong Kecamatan Malunda, Majene, Jumat 1 Juni 2018.
Ia juga menyampaikan, inti dari ajaran Alqur’an dari seluruh seginya ada pada kalimat pertengahan, yakni Walyatalattaf.
“Itulah inti ajaran Islam. Kelembutan, keramahan. Kita mesti lembut sesama manusia, lembut pada alam raya, lembut pada keluarga. Tidak ada kekerasan,” kata Nurhusain saat ceramah hikmah Nuzulul Quran yang digelar PHBI Desa Lombong dan Kecamatan Malunda.
“Islam tidak mengenal kekerasan. Kalau ada orang kasar, dan lain-lain sebagainya, tidak benar itu. Implementasinya, melalui shalat, melalui puasa, sedekah, dan sebagainya,” lanjutnya.
Menurutnya, dari sekian definisi, Alqur’an adalah kalamullah, yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dalam Bahasa Arab. Ini merupakan mukjizat, membacanya adalah ibadah, diawali dari surah Alfatiha diakhiri dengan surah Annas. Itulah Alqur’an.
“Oleh karena itu, ada salah satu kriteria, membacanya adalah ibadah, karena dia ibadah setiap kita membaca ikhlas karena Allah. Tanpa ikhlas dengan Allah tidak ada apa-apanya,” katanya. (Busriadi)