Ketua Kloter UPG 7 Embarkasi Makassar menggelar pertemuan menyikapi fase ARMUZNA di Hotel Rabieh Al Hijaz 02 Mekkah, Jumat (07/06/2024)
Mekkah – Dalam rangka menghadapi fase Arafah, Musdhalifah, Mina (ARMUSNA) sebagai puncak ibadah haji dan kepadatan jemaah, Ketua Kloter UPG 7 Embarkasi Makassar Ustadz Muh Naim menggelar pertemuan internal dengan para Ketua Rombongan (Karom) dan Ketua Regu (Karu).
Agenda utama rapat adalah untuk mengumpulkan data Jemaah Calon Haji (JCH) yang akan di usulkan menggunakan Skema Murur pada saat pendorongan dan pergerakan pada fase ARMUZNA.
Ada dua Skema yang akan diterapkan dari hasil keputusan bersama Kementerian Agama RI dengan otoritas Arab Saudi dalam pendorongan JCH, yakni skema normal (Taraddudi) dan skema Murur (lewat)
Skema Murur adalah skema yang berisikan JCH yang memenuhi ketentuan persyaratan kategori lansia (65 tahun ke atas), resiko tinggi(Resti), sakit serta penyandang disabilitas.
Adapun mekanisme pergerakan alur Murur ini, dimulai saat JCH di dorong dari Arafah menggunakan bus akan menuju dan berhenti sejenak di Muzdalifah tanpa turun dari bus untuk melakukan mabit/beristirahat sejenak. Selanjutnya JCH diantar sampai ke Mina untuk menempati hotel yang telah disiapkan. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi dari bahaya dan mudharat yang bakal ditimbulkan akibat terjadinya penumpukan dan kepadatan JCH.
Jemaah Murur akan diantar dari Arafah menuju Musdhalifah pada awal malam, sekitar pukul 19.00 – 22.00 WAS (Waktu Arab Saudi) mendahului JCH skema Taraddudi yang akan didorong mulai sekitar pukul 22.00 – 23.30 WAS, JCH Murur ini akan lebih dulu meniggalkan Musdhalifah sebelum datang dan bertumpuknya JCH yang menempuh perjalanan dengan skema normal, JCH Murur status hajinya sah tanpa dikenakan Dam.
Selain mengusulkan 78 JCH skema Murur, rapat yang di mulai pukul 09.00 WAS ini, juga memutuskan jadwal dan pelaksanaan pelemparan setelah pelaksanaan wukuf di Arafah, mengambil Navar Tsani yang menggunakan waktu sampai tanggal 13 Dzulhijjah 1445 H. (*)