Ia menjelaskan, khusus SMA Sumarorong tahun ini, ada lebih dari 10 orang yang masuk perguruan tinggi sebagai mahasiswa yang memperoleh beasiswa (Bidikmisi).
Ia menegaskan, pendidikan mestinya hadir untuk memberikan peluang bagi masyarakat miskin untuk memperbaiki taraf hidup lewat pendidikan.
Lanjutnya, sama halnya SMK, sejauh mana alumni terserap pada dunia industri, sekolah kita memang masih banyak kekurangan guru, dimana masih banyak sekolah yang memiliki guru ASN hanya 1 seperti di Messawa juga di Tabulahan, ini yang mestinya menjadi perhatian bersama.
Arizenjaya berharap, pembangunan laboratorium fisika yang ia temukan dimana temuan tersebut dapat alat praktek pada 9 materi baik itu Fisika, Kimia maupun Biologi, baiknya dikembangkan di berbagai sekolah menengah sebab hal itu belum ditemukan di berbagai daerah bahkan dunia.
“Ini bisa menjadi kebanggaan Sulbar sebab jika telah diolah menjadi sebuah produk industri teknologi pada tingkat nasional hal itu jauh sebelumnya telah diterapkan di Sulbar,”paparnya. (NELPAN/ADV)