“Khusus SMA Sumarorong tahun ini, ada lebih dari 10 orang yang masuk perguruan tinggi sebagai mahasiswa yang memperoleh beasiswa (Bidik Misi),” ujar Arizenjaya.
Ia menegaskan, pendidikan mestinya hadir untuk memberikan peluang bagi masyarakat miskin untuk memperbaiki taraf hidup lewat pendidikan.
“Sekolah kita memang masih banyak kekurangan guru, masih banyak sekolah yang memiliki guru ASN hanya satu seperti di Messawa dan Tabulahan. Ini yang mestinya menjadi perhatian bersama,” kata Arizenjaya.
Ia berharap, pembangunan Laboratorium Fisika penemuannya yang dapat berpraktek pada sembilan materi, baik itu Fisika, Kimia, maupun Biologi, dikembangkan di berbagai sekolah menengah.
“Sebab hal itu belum ditemukan di berbagai daerah bahkan dunia,” sebut Arizenjaya.
Ini bisa menjadi kebanggaan Sulbar, lanjutnya, sebab jika telah diolah menjadi sebuah produk industri teknologi pada tingkat nasional, hal itu jauh sebelumnya telah diterapkan di Sulbar. (Hapri Nelpan)
Editor: Ilma Amelia