Ketua Komunitas Banteng Muda Sulbar Abdul Halim di pengungsian Kecamatan Tappalang.
Mamuju, mandarnews.com – Hingga hari ke-19 pasca gempa 6,2 magnitudo yang menimpa kabupaten Majene dan Mamuju 15 Januari lalu, gempa susulan masih terjadi meski tidak intens.
Hal tersebut membuat masyarakat masih bertahan di tenda-tenda pengungsian dan meninggalkan trauma bagi mereka.
Melihat keadaan tersebut, tim Komunitas Banteng Muda Sulbar dan Bravo Lima kembali menyalurkan bantuan logistik dan melakukan trauma healing di Desa Takandeang Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju dan Desa Bukit Tinggi Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Rabu (3/2).
Ketua Komunitas Banteng Muda Sulbar Abdul Halim mengatakan, penyaluran bantuan kepada penyintas merupakan intruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan agar seluruh kader turun langsung ke lapangan untuk membantu masyarakat.
“Bantuan ini kita berikan dari sekian kalinya yang sudah kita salurkan di hari-hari sebelumnya,” kata Halim.
Pihaknya berharap bantuan yang disalurkan bisa mengurangi beban para penyintas yang masih bertahan di tenda.
“Kami harap bantuan yang diberikan bisa meringankan beban mereka yang masih bertahan di tenda,” harap Halim.
Selain itu, Halim juga berharap bencana yang dialami masyarakat segera berlalu dan para penyintas bisa kembali beraktivitas seperti biasanya.
“Apalagi bantuan pemerintah pusat terus mengalir ke Sulbar, terutama bantuan perbaikan rumah warga. Semoga bencana ini cepat berlalu dan masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasanya,” tutup Halim. (Sugiarto)
Editor: Ilma Amelia