Mamuju, mandarnews.com – Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Barat (Sulbar) Muh. Hatta Kainang mendesak pemerintah provinsi serius memburu hasil blok minyak dan gas bumi (migas) Sepinggan. Hal ini perlu dilakukan mengingat kondisi fiskal daerah sangat terbatas.
“Kami minta Pemprov Sulbar agar serius melakukan perburuan hasil blok migas east Sepinggan dan blok north Adang di perairan Selat Makassar, apalagi kondisi fiskal kita sangat terbatas,” kata Hatta dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Sabtu (2/12).
Berdasarkan dokumen yang ada, lanjut Hatta, blok migas tersebut masuk bagian daerah Sulbar lewat hasil penawaran lelang wilayah pada 2010 dan 2013 lalu.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) hingga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun pernah mendatangi Dinas ESDM Sulbar perihal blok tersebut.
Menurut Hatta, hal itu menegaskan bahwa Provinsi Sulbar memang memiliki hak atas sumber daya alam blok Sepinggan.
“Lagipula, kita sudah meminta perubahan nama yang identik dengan nama Sulbar, seperti blok Manakarra dan blok north Adang Manakarra. Kedua blok ini akan menghasilkan gas yang luar biasa,” jelas calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tersebut.
Hatta mengingatkan pihak pemprov menyikapi serius masalah ini. Terlebih lagi, blok migas Sepinggan memang masuk wilayah Sulbar.
Hatta pun menyarankan kepada Pemprov Sulbar agar meminta SKK Migas dan Kementerian ESDM melakukan pengukuran ulang wilayah titik bor.
“Kalau kita ragu dengan klaim titik bor bukan masuk 12 mil, semestinya kita meminta SKK Migas dan Kementerian ESDM melakukan pengukuran ulang. Kita harus mendapat kepastian atas hak ini,” tegas Hatta.
Kata Hatta, blok migas tersebut merupakan sumber pendapatan daerah yang paling nyata.
Hatta mengaku sudah sudah beberapa kali menyuarakan hal itu pada rapat bersama dinas terkait. Namun, hingga saat ini belum ada aksi konkret.
Pihaknya juga pernah mengundang pakar geomatika dari ITS Surabaya untuk menjelaskan hal ini.
Namun begitu, Hatta menambahkan, pemeriksaan potensi blok migas yang masuk wilayah Sulbar perlu dilakukan dengan melibatkan Pushidrosal TNI-AL.
“Masalah ini harus menjadi tugas bersama,” tutup Hatta.