Mamuju, mandarnews.com – “Semangat Baru Menangkan Marhaen dan Kokohkan Marhaenisme sebagai Falsafah Perjuangan di Bumi Manakarra” menjadi tema Konferensi Cabang (Konfercab) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Mamuju yang dilaksanakan di Pantai Wisata Malauwa Mamuju, Rabu (21/12).
Ketua GMNI Mamuju Muh. Fathir dalam sambutannya menyebut, GMNI sebagai napas perjuangan harus mampu menjaga nilai-nilai Marhaenisme di tengah modernisasi yang masif.
Selain itu, Fathir berharap, konfercab sebagai wadah regenerasi organisasi bisa melahirkan kader-kader militan dalam mengawal isu-isu daerah.
“GMNI telah menjadi bagian kontrol sosial bagi pemerintah. Untuk itu, dalam setiap tindakan, para kader diharapkan terus berjalan dalam napas perjuangan sebagaimana yang ada dalam Marhaenisme, yakni perjuangan untuk kemakmuran rakyat yang dimarjinalkan. Olehnya, konfercab ini diharapkan melahirkan sang fajar baru di Bumi Manakarra,” kata Fathir.
Sementara Demisioner Ketua GMNI Mamuju Andi Abdul Malik dalam penyampaiannya memantik para peserta konfercab dengan menceritakan historyi GMNI di Bumi Manakarra.
“Tahun 2011, tujuh pemuda dari Mamuju mengawaki GMNI di Mamuju dengan menghadiri kongres di Balikpapan dengan bermodal keberanian,” ujar Andi Abdul Malik.
Alumni GMNI Mamuju yang akrab disapa Bung Malik itu menyampaikan jika dinamika yang dialami GMNI merupakan proses yang akan terus mendewasakan falsafah para kader.
Bung Malik menyebut, GMNI justru tumbuh dalam konflik, sehingga ia meminta para kader GMNI Mamuju untuk terus melakukan kerja-kerja advokasi dan kaderisasi.
“GMNI adalah organisasi unik. Dalam perjalanannya, konflik di tubuh intern GMNI justru membuatnya tumbuh dan mampu melahirkan kader-kader militan. Badai terus ada namun GMNI tetap tumbuh dan akan terus ada. Hanya kiamat yang dapat menghentikannya,” seru Bung Malik.
GMNI merupakan organisasi ekstra kampus yang berasaskan Marhaenisme, ajaran Bung Karno. GMNI lahir dari peleburan tiga organisasi pada 23 Maret 1954 di Jakarta. Sedangkan di Mamuju, GMNI hadir pada 9 Maret 2011 dengan ketua cabang pertama Bung Imran Arif. (Sugiarto)
Editor: Ilma Amelia