Ketua DPD GMNI Sumut, Bung Paulus Gulo di depan masyarakat Panigoran.
Labura, mandarnews.com – Menghadiri hari jadi Kelompok Tani Padang Halaban dan Sekitarnya (KTPHS) yang ke-12 tahun, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumatera Utara (Sumut) Bung Paulus Gulo menanggapi konflik agraria yang sudah terjadi puluhan tahun lamanya di Desa Panigoran, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumut, Minggu (14/3).
Bung Paulus menilai, pemerintah hari ini tidak berpihak kepada rakyat dan hanya mengedepankan kelompok oligarki dan kapital.
“Saya melihat pemerintah seolah tutup mata pada persoalan sengketa lahan ini padahal sejatinya pemerintah harus hadir dan turun untuk melihat jeritan rakyat,” kata Bung Paulus.
Bung Paulus Gulo juga menanggapi aliran listrik yang sampai hari ini belum masuk ke desa tersebut.
“Saya sangat kecewa melihat pemerintah dan PT. PLN Persero sebab hingga saat ini belum ada aliran listrik yang mengalir ke desa ini,” tambah Bung Paulus.
Untuk penerangan, masyarakat di sana selama ini menggunakan mesin diesel untuk kebutuhan listrik sehari-hari yang dihidupkan pada sore hingga malam demi menghemat pengeluaran untuk bahan bakar yang cukup tinggi.
Selain itu, menurut Bung Paulus, tidak adanya aliran listrik membuat rumah ibadah (masjid) sulit melaksanakan kegiatan rutin seperti pengajian.
“Saya berharap dan meminta PT. PLN Persero untuk turun melihat dan menyelesaikan dengan segera terkait persoalan ini. Ini menyangkut amanat penderitaan rakyat dan generasi penerus bangsa,” ujar Bung Paulus.
Senada, Nyak Triani selaku tokoh masyarakat Kelompok Tani Desa Panigoran juga menyampaikan harapan besar kepada pemerintah agar konflik agraria ini selesai dan masyarakat merasa aman dan nyaman.
“Harapan besar saya sampaikan kepada pemerintah. Presiden Jokowi tolong perhatikan rakyatmu yang tanahnya hari ini dirampas oleh PT. Smart dan desa kami yang belum dialiri arus listrik,” tutur Nyak.
Sementara Adi Kesuma selaku Ketua KTPHS menyampaikan terima kasih kepada DPD GMNI Sumut yang telah hadir dan juga peduli terhadap persoalan rakyat.
“Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada DPD GMNI Sumut yang telah hadir dan turut serta mendampingi dalam memperjuangkan hak kami sebagai rakyat sebab hak rakyat untuk rakyat,” tutup Adi. (Sugiarto)
Editor: Ilma Amelia