
KPM-PM cabang Binuang melaksanakan baksos.
Polman, mandarnews.com – Kesatuan Pelajar Mahasiswa Polewali Mandar (KPM-PM) cabang Binuang menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) di Pulau Battoa Dusun Lendang Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Kegiatan dimulai 26 Juni hingga 4 Juli 2021 dengan mengangkat tema “Melangkah Bersama, Mengabdi Setulus Hati” dan diikuti puluhan kader KPM-PM cabang Binuang dan beberapa lembaga lainnya seperti Kampung Pendidikan Polman, Kerukunan Keluarga Pelajar Mahasiswa Tonyaman (KKPMT), Rumah Baca Inspirasi (RBI), Komunitas Bajoe Maju (BAJU), serta Kerukunan Keluarga Pelajar Mahasiswa Batetangnga (KKPMB).
Acara baksos ini dimulai dengan pembukaan di Kampung Timorang Dusun Lendang secara langsung oleh Muh. Ikhsan Mahendra selaku Ketua Pengurus Pusat Kesatuan Pelajar Mahasiswa Polewali Mandar (PP KPM-PM).
Beberapa item kegiatan baksos yang dilaksanakan di antaranya mengajar, peremajaan tempat ibadah, pengembangan tempat wisata, seminar ekonomi kreatif, pengembangan sumber daya manusia, dan aksi bersih.
Muh. Ikhsan Mahendra mengatakan, kegiatan-kegiatan seperti inilah yang harus menjadi contoh untuk lembaga mahasiswa kedaerahan, khususnya di KPM-PM sendiri, meski di era pandemi Covid-19 bukan berarti penghalang untuk menjulangkan nilai-nilai kemanusiaan.
Wahyuddin Ramli T. selaku Ketua Umum Kesatuan Pelajar Mahasiswa Polewali Mandar (KPM-PM) cabang Binuang mengatakan bahwa baksos tersebut merupakan wujud nyata Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian masyarakat.
“Kegiatan baksos ini adalah program kerja tahunan yang ada di KPM-PM cabang Binuang yang tujuannya untuk meningkatkan kepekaan sosial kepada kader dan keluarga besar KPM-PM serta semua elemen yang terlibat di dalamnya,” ucap Wahyu.
Ia berharap, kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh KPM PM cabang Binuang tapi juga dilaksanakan oleh KPM-PM cabang lainnya, termasuk lembaga lembaga kedaerahan yang ada di Polman.
“Semoga juga pemerintah lebih menyupport kegiatan seperti ini dan lebih memperhatikan ketimpangan-ketimpangan yang dirasakan oleh masyarakat,” tutup Wahyu. (Rls)
Editor: Putra, Ilma Amelia