Bawaslu provinsi dan kabupaten serta KPU provinsi dan kabupaten melaksanakan rakor, Rabu (2/12) di Kantor Bawaslu Majene
Majene, mandarnews.com – Dalam rangka menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 yang berintegritas, aman, damai dan sehat, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan rapat koordinasi (rakor), Rabu (2/12) di Kantor Bawaslu Majene bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulbar serta seluruh KPU dan Bawaslu kabupaten yang melaksanakan Pilkada di Sulbar terkait persiapan pungut hitung Pilkada.
Menurut Ketua Bawaslu Sulbar Sulfan Sulo, semangatnya dalam rakor tersebut adalah bagaimana agar terjadi pemahaman yang seragam terkait dengan pelaksanaan pungut hitung di Tempat Pemungutan Suara (TPS) nantinya.
“Walaupun pesertanya ini hari Bawaslu provinsi, KPU provinsi, Bawaslu kabupaten, dan KPU Kabupaten tapi kita berharap diskusi-diskusi yang dilakukan dan beberapa titik temu itu bisa tersosialisasikan ke tingkat TPS, Pengawas TPS, maupun ke Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS),” ujar Sulfan.
Karena bagaimanapun, kata mantan Komisioner KPU Majene itu, KPPS lah yang akan melaksanakan pungut hitung nantinya.
“Sehingga besar harapan kita empat kabupaten di Sulbar yang melaksanakan Pilkada ini, persoalan di TPS bisa dikurangi, membangun kesepahaman antara penyelenggara teknis, baik KPU ataupun Bawaslu,” tandas Sulfan.
Ia juga menambahkan, pelaksanaan pungut hitung, khususnya di TPS nanti tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) covid-19.
“Harus bisa dipastikan bahwa penerapan prokes bisa diterapkan oleh semua pihak yang terlibat, mulai dari penyelenggara dalam hal ini KPU, Bawaslu, pemilih, dan saksi paslon nantinya,” sebut Sulfan.
Meskipun pelaksanaan Pilkada dilakukan ditengah pandemi covid-19 tapi Sulfan berharap tidak ada pemilih atau penyelenggara Pemilu dan masyarakat yang terdeteksi covid-19 dan saksi para pasangan calon nantinya dirapid tes sebagai bentuk memberi rasa aman.
Sementara itu, Komisioner KPU Sulbar Said Usman Umar menyampaikan, rakor tersebut juga masih membahas hal-hal yang potensi terjadi nanti saat hari pelaksanaan pencoblosan.
“Seperti misal distribusi C6, apa yang mesti dibawa oleh pemilih saat hari pencoblosan yakni seperti e-KTP, bagaimana pelayanan pemilih yang sinergitas dan pemilih yang tidak mampu ke TPS, termasuk pasien covid-19. Itu semua yang kita bahas dan bagaimana penyelesaian masalahnya atau mencarikan solusi,” ucap Said.
Pengalaman lalu, lanjutnya, kendala lain yang biasa terjadi saat pelaksanaan pemungutan adalah pemetaan pemilih pengguna e-KTP atau yang tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sering bertumpuk di TPS sehingga sejak awal perlu dilakukan pemetaan agar tidak bertumpuk.
“Kami juga melakukan pemetaan terkait pemilih yang ada di rumah sakit yang mesti jauh hari sebelumnya yakni sekitar 3 sampai 1 hari itu sudah didata untuk mendapat A5 atau pindah memilih karena pemilih di RS ada berbagai kecamatan untuk pemilih, maka harus mendapatkan A5 dimana ia terdaftar lalu dibawa ke RS,” tutur Said.
Termasuk potensi pidana, bebernya, yang beberapa kali juga terjadi sebelumnya, yakni ada pemilih yang dua kali menggunakan hak pilihnya di TPS berbeda.
“Itu posisi rawan yang akan terjadi karena itu akan mengarah PSU (Pemungutan Suara Ulang) dan yang bersangkutan bisa dipidana,” tukas Said.
Sehingga Koordinator Divisi Teknis KPU Sulbar itu berharap, dengan dilakukannya rakor tersebut, semua potensi masalah atau semua rujukan mekanisme untuk kepentingan hari pencoblosan bisa dibersihkan, memiliki satu pemahaman yang sama dan semua petugas yang ada nantinya, baik itu KPPS, Panwas Kelurahan, termasuk saksi itu memiliki kesepahaman sehingga tidak ada perbedaan tafsir.
Komisioner KPU Sulbar lainnya, Farhanuddin juga mengungkapkan, demi kesuksesan Pilkada serentak 2020 khususnya di Sulbar, pihaknya juga akan senantiasa berkoordinasi dengan Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulbar untuk mengetahui kondisi cuaca.
“Utamanya dalam masa pendistribusian logistik nanti,” pungkas Farhanuddin.
Reporter: Putra
Editor: Ilma Amelia