
Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP), Panutan Sulendrakusuma.
Jakarta – Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Panutan Sulendrakusuma mendukung langkah Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani untuk mendorong negara-negara G20 dalam mengimplementasikan skema Local Currency Settlement (LCS) atau perjanjian penggunaan mata uang lokal dalam transaksi dagang dan investasi. Menurut Panutan, LCS berperan penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19.
“Sebagai negara pemegang Presidensi G20, Indonesia perlu memberikan contoh dan menyerukan perluasan implementasi kebijakan LCS dalam mendukung pemulihan perekonomian pasca pandemi COVID-19, terutama bagi negara berkembang yang rentan terguncang dengan krisis ekonomi global,” kata Panutan.
Walapun begitu, menurut Panutan, masih banyak pelaku usaha yang belum menggunakan fasilitas LCS ini karena menganggap Dollar Amerika Serikat sebagai mata uang utama yang menguntungkan.
“Ini adalah tugas Pemerintah untuk terus mensosialisasikan LCS kepada pelaku usaha. Sehingga program LCS ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mengendalikan volatilitas nilai tukar dan mendukung ekonomi negara,” lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pentingnya LCS mendukung program pemulihan ekonomi Indonesia dalam High Level Discussion, “Strategic Policy Framework to Enhance The Usage of Local Currency Settlement in Trade and Investment in Asia”, Rabu (16/2).