Ia menjelaskan Inisiatif bilateral beberapa negara untuk mengimplementasikan diversifikasi mata uang dan menggunakan LCS mampu mengurangi ketergantungan pada mata uang Dollar Amerika Serikat. Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga mengapresiasi langkah Bank Indonesia yang telah mendorong implementasi LCS sejak 2018.
Sebagai informasi, Indonesia sudah memiliki perjanjian LCS dengan beberapa negara diantaranya Tiongkok, Jepang, Thailand dan Malaysia. Perluasan penggunaan LCS diharapkan dapat mendukung stabilitas Rupiah di pasar valuta asing domestik.
Selain itu, LCS juga memberikan manfaat kepada pelaku usaha diantaranya, biaya konversi transaksi yang lebih murah karena tidak perlu menukar mata uang ke Dollar dan tersedianya alternatif pembiayaan perdagangan dan investasi langsung dalam mata uang lokal.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimis transaksi LCS di tahun 2022 akan meningkat, setelah tumbuh signifikan di tahun 2021. Bank Indonesia juga akan merencanakan perluasan kerja sama LCS dengan beberapa negara lainnya. (KSP)