Tenaga Ahli Utama Kedeputian I KSP, Alan F. Koropitan, dalam rapat koordinasi dan kunjungan lapangan ke kawasan tambak udang Bumi Dipasena, di Tulang Bawang, Selasa (30/1).
Kabupaten Tulang Bawang, Lampung –Tenaga Ahli Utama KSP Alan F. Koropitan menyatakan bahwa Kantor Staf Presiden (KSP) terus memastikan komitmen pemerintah untuk merevitalisasi infrastruktur dasar kawasan tambak udang Bumi Dipasena. Hal ini untuk menunjang kemandirian petambak dalam mencapai target produksi udang nasional hingga dua juta ton per tahun.
“Pemerintah berkomitmen mengembalikan kejayaan Bumi Dipasena sebagai sentra produksi udang nasional. Barangnya sudah ada, tinggal kita maksimalkan, antara lain dengan dukungan infrastruktur yang memadai,” kata Alan dalam rapat koordinasi dan kunjungan lapangan ke Bumi Dipasena, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, Selasa (30/1).
Tambak udang Bumi Dipasena adalah salah satu tambak udang terbesar di dunia yang terletak di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, Indonesia. Tambak ini memiliki luas sekitar 6.800 hektare dan merupakan salah satu sentra produksi udang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2021, produksi udang vaname di tambak ini mencapai 15.895 ton dan menyumbang sekitar 15% dari total produksi udang vaname di Indonesia.
Alan menerangkan, pemerintah telah menetapkan program revitalisasi tambak udang sebagai Proyek Prioritas Strategis (Major Project) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Alan berharap, revitalisasi Bumi Dipasena dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara produsen sekaligus eksportir udang terbesar di dunia.
Menurut Alan, rehabilitasi jaringan irigasi dan pembangunan pengaman pantai menjadi kebutuhan utama agar tambak udang Bumi Dipasena dapat berproduksi secara maksimal. Namun, penyediaan infrastruktur ini sempat terkendala persoalan status lahan dan aset serta ketersediaan anggaran sehingga Kementerian PUPR belum dapat melakukan pekerjaan.
“Hari ini masalah status lahan sudah selesai. Semua sudah clean and clear. Kedepan, kami akan mengawal pembahasan lanjutan terkait rencana penyerahan aset ke Kementerian PUPR,” lanjut Alan.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto menyampaikan, revitalisasi tambak udang Bumi Dipasena harus menjadi prioritas mengingat kawasan ini masih memiliki potensi perikanan budidaya yang sangat besar. Pihaknya meyakini revitalisasi ini akan berdampak positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Lampung.
Sementara itu, Direktur Kelautan dan Perikanan Kementerian PPN/Bappenas Rahmat Mulianda menerangkan, Bappenas mendorong agar kegiatan revitalisasi tambak udang ini dimuat dalam RPJMN 2025-2029 sehingga terdapat keberlanjutan dari sisi program maupun anggaran.
Rapat koordinasi dan kunjungan lapangan KSP ke Bumi Dipasena turut dihadiri oleh Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Tulang Bawang Ferli Yuledi, Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainudin, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Roy Panagom Pardede, Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan (BPKHTL) Wilayah XX Bandar Lampung Hariani Samal, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tulang Bawang Popie Hagy, serta Ketua Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah Lampung (P3UW) Suratman. (Rizaldy/KSP)