Saat Presiden Jokowi mengunjungi korban gempa di Sulbar, 2021.
Jakarta – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo menegaskan,
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memenuhi janjinya untuk membantu perbaikan rumah, yang terdampak bencana gempa bumi, di Sulawesi Barat (Sulbar).
Abaraham mengatakan, pemenuhan janji tersebut, diwujudkan dengan penyaluran dana bantuan rumah yang saat ini sudah mencapai 12.264 unit, dari jumlah total 12.643 penerima yang telah dilakukan verifikasi dan validasi. Dari jumlah tersebut, 11.906 unit diantaranya sedang dalam proses pembangunan.
“Itu tersebar di tiga kabupaten, yakni Mamuju, Majene, dan Mamasa,” kata Abraham, usai rapat koordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah terkait penanganan pascabencana gempa bumi di Sulbar, Selasa (12/7).
Abraham menyebut, penyaluran dana bantuan perbaikan rumah penduduk yang terkena dampak gempa bumi di Sulbar, merupakan arahan Presiden. Di mana saat meninjau lokasi gempa di Mamuju dan Majene pada pertengahan Januari 2021 lalu, Presiden memastikan, warga yang rumahnya terdampak gempa akan mendapat ganti rugi dari pemerintah.
Arahan tersebut, ujar Abraham, kemudian diterjemahkan dan diimplementasikan dalam bentuk dokumen rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana, oleh masing-masing daerah terdampak, yakni kabupaten Mamuju, Majene, dan Mamasa.
“Jadi penyaluran bantuan ini bentuk kerja gotong royong antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam menjalankan arahan Presiden, yaitu memberikan bantuan dana untuk perbaikan rumah-rumah penduduk yang roboh akibat gempa.” tutur Abraham.
“KSP sangat mengapresiasi kerja kolaborasi ini,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Kantor Staf Presiden bersama Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah melakukan rapat koordinasi penanganan pascabencana gempa bumi di Sulawesi Barat.
Rakor yang melibatkan KemenkoPMK, Setwapres, Bappenas, KemenPUPR, Kemensos, Kemendikbudristek, Kemenag, BNPB, dan pemerintah daerah tersebut, untuk memitigasi dan merumuskan langkah-langkah strategis penanganan pascabencana, terutama terkait penyaluran bantuan untuk perbaikan rumah roboh.
Berdasar data dari Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) BNPB, jumlah rumah rusak dalam kategori ringan, sedang, dan berat sebanyak 14.173 unit, dengan nilai anggaran bantuan stimulan rumah sebesar Rp 342 miliar lebih.
“Saat ini pemerintah bersama masyarakat mengejar target pembangunan rumah-rumah yang roboh,” pungkas Abraham. (KSP)