Dr. Aco Musaddad sedang membawakan materi
Polewali, mandarnews.com – Tidak dapat dipungkiri kita sekarang tengah berada di era dimana informasi begitu mudah didapatkan dan disebarkan. Tentunya, tidak semua informasi yang diterima adalah informasi yang bermanfaat, tidak sedikit justru informasi yang didapatkan adalah informasi bohong atau bahasa kerennya hoaks.
Bertolak dari hal tersebut, Dinas Komunikasi dan Informasi, Statistik, dan Persandian (Diskominfo SP) Kabupaten Polewali Mandar berinisiatif membentuk Sahabat Informasi di desa-desa se-Polewali Mandar.
Hal tersebut diwujudkan melalui Workshop Penguatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Informasi Publik yang dilaksanakan oleh Diskominfo SP Polewali Mandar dengan melibatkan perwakilan dari desa di Polewali Mandar yang bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati Polewali Mandar, Kamis (29/11/2018).
Menghadirkan pembicara Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) Kabupaten Polewali Mandar Dr. Aco Musaddad HM dan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Polewali Mandar Rusman Toni, workshop ini dipandu langsung oleh Kepala Diskominfo SP Polewali I Nengah Tri Sumadana.
Dr. Aco Musaddad dalam materinya membahas tentang langkah-langkah strategis antara masyarakat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar dalam pengelolaan informasi, salah satu langkahnya adalah pembentukan Pusat Informasi Masyarakat (PIM).
“PIM ini terdapat di desa, kecamatan, dan kabupaten. Jadi, kalau ada informasi dari Sahabat Informasi di desa analisis dulu apakah bisa diselesaikan di tingkat desa, kalau tidak bisa bawa ke kecamatan, kalau masih tidak bisa baru dibawa ke kabupaten. Jangan permasalahan seperti tidak punya KTP sampai di meja Bupati, padahal itu kan seharusnya bisa diselesaikan di tingkat desa,” ujar Dr. Aco Musaddad.
Dr. Aco Musaddad berharap di tahun 2019 nanti PIM bisa menjadi layanan masyarakat yang dapat membantu mengelola informasi yang beredar di masyarakat.
“Jika ada informasi yang diterima, cari kebenarannya dulu. Jangan langsung disebarkan,” pesan Dr. Aco Musaddad.
Pesan tersebut diiyakan oleh Rusman Toni. Menurut Rusman, kita harus bijak menggunakan gawai dan media sosial.
“Kalau ada informasi tentang informasi tentang kekerasan, janganlah kita menjadi pelaku kekerasan kedua. Salah satu caranya adalah tidak menyebarkan foto korban kekerasan yang tidak diblur karena itu akan berpengaruh pada korban,” kata Rusman Toni.
Terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2019, Rusman Toni menyebut pihaknya senantiasa melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang menolak hoaks, menolak money politic, menolak intimidasi, dan menolak isu SARA sebagai langkah membuat masyarakat bijak mengelola informasi.
Melalui kesempatan tersebut, Kadis Kominfo SP Polewali Mandar I Nengah Tri Sumadana membeberkan, Kominfo RI sudah bekerja sama dengan Kepolisian RI untuk memantau cyber crime seperti penjualan online, ujaran kebencian, dan hal-hal lain yang berpotensi meresahkan masyarakat.
“Kominfo Polman juga akan merumuskan sebuah kebijakan bersama Kabag Humas terkait dengan pengelolaan informasi yang tentunya melibatkan masyarakat. Pemkab bertanggungjawab untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola informasi, salah satunya adalah dengan Sahabat Informasi ini,” urai I Nengah Tri Sumadana.
Salah satu peserta workshop dari Desa Kelapa Dua Kecamatan Anreapi Hasrullah berharap kegiatan seperti ini bisa diadakan lagi.
Hasrullah berterima kasih kepada Kominfo SP Polman yang telah mengadakan kegiatan ini karena dinilai merupakan ruang untuk mendapatkan informasi. Ia berharap bisa diadakan lagi selanjutnya.
Reporter : Ilma Amelia