
Pertemuan Tim perumus perubahan lambang Majene dan Pemkab Majene, di ruang rapat Bupati Majene, Senin (22/8/202).
Majene, mandarnews.com – Tim perumus perubahan lambang daerah Kabupaten Majene melakukan ekspose ke Bupati Majene, Senin (22/8/2022) di ruang rapat Bupati Majene.
Ekspose tersebut terkait finalisasi draft pengajuan naskah akademik di DPRD Majene serta rencana pelaksanaan sosialisasi lambang daerah di Kota Makassar dan Majene.
Tim Perumus yang juga anggota TBUP3D Majene Darmansyah menyampaikan, secara umum perubahan lambang daerah hanya merubah beberapa komponen saja atau tidak secara keseluruhan.
“Paling utama penyematan semboyan Assamalewuang di bagian bawah dan nama Majene yang tertera di bagian atas. Untuk empat komponen warna (merah, putih, hijau, biru) yang awalnya di tafsirkan sebagai 4 kecamatan, diubah menjadi potensi daerah melingkupi potensi pertanian, kelautan dan lainnya,” kata Darmansyah.
Termasuk jumlah padi dan bunga yang sebelumnya dikaitkan dengan jumlah desa dan kelurahan sebelum pemekaran, kini di ganti dan disesuaikan dengan hari jadi Majene yaitu 15 Agustus 1545.
“Tidak ada perubahan yang signifikan, hanya saja kita sesuaikan dengan kondisi yang ada sekarang, termasuk menyematkan semboyang Assamalewuang,” ujarnya.
Selain itu, Mantan Ketua DPRD Majene ini menjelaskan, akan segera melakukan sosialisasi terbuka di dua lokasi, yaitu di Makassar dan Majene (LPMP). Rencananya akan mengundang tokoh-tokoh budayawan dan tokoh Majene yang ada di Makassar.
Bupati Majene Andi Ahmad Sukri menyambut baik rencana tersebut. Karena sosialisasi akan di hadiri langsung oleh dirinya.
Ia berharap, pelaksanaan sosialisasi dapat dilaksanakan setelah pelaksanaan festival Sandeq 2022 yang akan di laksanakan 31 – 9 September 2022
“Untuk sosialisasi kita laksanakan setelah Festival sandeq 2022,” pungkasnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Majene Rustam Rauf, Sekertaris Disbudpar Afiat Mulwan dan pencipta himne Majene Zainuddin.
(Mutawakkir Saputra)