Shalat Idul Firi oleh Kemenkumham. Sumber foto: kemenkumham.go.id
Jakarta, mandarnews.com – Idul Fitri sering diartikan sebagai kemenangan bagi umat Islam yang telah melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Kemenangan yang diraih setelah menahan hawa nafsu, lapar, dahaga dan semua hal yang membatalkannya, termasuk menyebarkan berita bohong atau hoaks.
Petuah tersebut disampaikan pada pelaksanaan shalat Idul Fitri 1440 H Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) oleh Ust. Rifqi Muhammad Fatkhi, Rabu (5/6/2019).
“Memberitakan kebohongan dan caci maki akan memberikan akibat buruk bagi diri sendiri dan orang lain,” tukas Ust. Rifqi.
Untuk itu, Ust. Rifqi berharap keluarga besar Kemenkumham dapat menjadikan Idul Fitri sebagai momentum mewujudkan kasih sayang, keadilan dan kejujuran, serta menahan diri dari penyebaran berita bohong, fitnah, dan ujaran kebencian.
“Di hari yang suci ini, mari kita sama-sama aktif berperan dalam mewujudkan kasih sayang, keadilan, dan kejujuran. Pada saat yang sama, mari kita juga menahan diri dan ikut menjaga lingkungan dengan seluruh daya dan upaya dari penyebaran virus dusta, berita bohong, fitnah dan ujaran kebencian,” tutur Ust. Rifqi.
Selain itu, Ust. Rifqi juga mengajak keluarga besar Kemenkumham untuk melakukan kebaikan kepada sesama manusia, tidak hanya di bulan Ramadan, tetapi terus dilakukan setiap hari.
“Kebaikan harus terus disuarakan dan ditebarkan, kapanpun, kepada siapapun, dan dalam kondisi apapun. Kebaikan yang kita lakukan, tidak boleh berhenti dengan berlalunya bulan Ramadan, melainkan terus menerus kita upayakan,” papar Ust. Rifqi.
Kegiatan shalat Idul Fitri 1440 H ini dilanjutkan dengan silaturahmi bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly, mantan Menkumham periode tahun 2011-2014 Amir Syamsudin, Sekretaris Jenderal Kemenkumham Bambang Rantam Sariwanto, serta para pimpinan tinggi madya dan pratama di lingkungan Kemenkumham. (rilis Kemenkumham)
Editor : Ilma Amelia