Majene, mandarnews.com – “Melawan Hoax, Mempertegug Integrasi Bangsa” jadi tema utama kuliah umum yang dibawakan Notulen Indonesia Lawak Klub (ILK) TRANS|7, Kang Maman Suherman di Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Kamis 16 Maret 2017 di Tasha Centre Majene.
Informasi dari panitia, tema itu dipilih karena akhir-akhir ini kabar hoax memenuhi beranda di media sosial. Bahkan menimbulkan perpecahan akibat dari kabar tidak benar tersebut. Hal itu memerlukan sinergi semua pihak untuk melawannya.
Salah satu upaya melawan kabar sampah tersebut adalah dengan meningkatkan literasi media. Informasi Hoax dinilai membahayakan bahkan mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara.
“Pemahaman yang benar tentang media adalah salah satu upaya mencegah informasi hoax semakin tersebar luas, minat baca harus terus ditingkatkan, selama ini fenomenanya, orang yang malas baca tapi justru paling cerewet di media sosial,” kata Maman dihadapan ratusan mahasiswa Unsulbar.
Disamping kang Maman, hadir dalam kuliah umum tersebut antara lain Wakil Rektor II Anwar Sulili, ketua Program Studi Ilmu Politik, Muhammad, aktivis budaya Mandar Muhammad Ridwan Alimuddin. Bertindak sebagai mederator, dosen FISIP Unsulbar, Farhanuddin.
Kang Maman lelaki kelahiran Makassar 10 November 1965 ini adalah seorang alumni Jurusan Kriminologi FISIP-UI yang meniti karir sebagai jurnalis hingga menjadi redaktur pelaksana / pemimpin redaksi di Kelompok Kompas-Gramedia (1988-2003).
Setelah itu, beliau menjadi kreator / penulis skrip / produser hingga managing director di Rumah Produksi Avicom (2003-2011) dan menghasilkan lebih dari 50 judul berbagai program TV dengan lebih dari 1.000 episode.
Pada kuliah umum di Unsulbar, Kang Maman juga mengingatkan para mahasiswa bila mendapat kiriman informasi di media sosial tidak langsung menyebarluaskan sebelum melakukan verifikasi terhadap informasi tersebut.
“Jangan mau cepatnya saja, informasi yang mau disebar harus juga benar. Ingat dalam Undang – Undang Informasi Transaksi Elektronik ( ITE,-) penyebar informasi bohong juga dapat dikenai hukuman,” tambah Maman.
Secara terpisah, Ketua HMJ GEMAPOL FISIP Unsulbar, Sumitro menjelaskan, tema tentang Hoax dipilih melihat fenomena belakangan ini semakin marak penyebaran informasi hoax khususnya di media sosial.
“Mahasiswa sebagai kelompok masyarakat terdidik harus bergerak aktiv dalam mencegah dan melawan informasi hoax, makanya ketika kami tahu Kang Maman datang di Polewali Mandar, kami ajak berbagai ilmu di Unsulbar,” jelas Sumitro.
Maman Suherman juga merupakan salah seorang penggagas Panasonic Gobel Award, dan juga penulis belasan buku salah satunya berjudul Re:, novel fenomenal yang menceritakan kisah nyata perdagangan perempuan yang dipaksa menjadi pelacur lesbian. Beliau juga menjadi pemandu acara talkshow “Matahati” dan mentor “Stand Up Comedy Indonesia” di Kompas TV. (Irwan)
Tags : Kang Maman
Sumber : karakterunsulbar.com