Ormas Muhammdiyah menetapkan lebaran Idul Adha 2015 akan berlangsung Rabu 23 September mendatang. Untuk di Kabupaten Majene, Pengurus Daerah Muhammadiyah akan memusatkan pelaksanaan Idul Adha di stadion Prasamya Mandar Majene.
PD Muhammadiyah Majene meminta instansi pemerintah dan swasta memberi keleluasaan bagi pegawai, karyawan untuk mengikuti pelaksanaan shalat Ied.
Sekretaris PD Muhammadiyah Majene, Muslim AT, Senin (21/09) menjelaskan pihaknya telah mendapatkan surat persetujuan pemerintah kabupaten untuk menggelar sholat Ied di stadion, Rabu 21 September mendatang.
Menurut Muslim AT, sholat Iedul Adha akan berlangsung mulai pukul 07:00 wita dengan khatib Udstadz Thamrin, dan yang bertindak sebagai Imam Udstadz Agus.
"Selain di Stadion, warga yang berkeyakinan lebaran pada hari Rabu juga dapat mengikuti sholat ied di masing-masing kecamatan,"kata Muslim AT.
Berdasarkan maklumat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/t.0/Et2015, Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Zulhijah ini bertepatan dengan Rabu 23 September 2015, lebih cepat sehari ketimbang lebaran versi pemerintah yang menetapkan pada 24 September 2015.
Ketetapan Muhammadiyah tersebut sesuai hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam ketetapan itu disebutkan, saat matahari terbenam 13 September 2015, di sebagian wilayah Barat Indonesia hilal sudah wujud dan di sebagian wilayah Timur Indonesia belum wujud.
Dengan demikian, garis batas wujudul hilal melewati wilayah Indonesia dan membagi wilayah Indonesia menjadi dua bagian.
“Berdasarkan hasil hisab tersebut, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan Idul Adha jatuh pada Rabu Kliwon 23 September 2015,” demikian salah satu isi maklumat tersebut.
Mengenai terjadinya perbedaan itu, Muslim AT meminta agar tidak perlu dipermasalahkan, karena menyangkut keyakinan dan kepercayaan terhadap pemahaman dalam beragama.
PD Muhammadiyah Majene meminta agar pemerintah kabupaten dan instansi swasta memberi keleluasaan bagi pegawai, karyawan untuk melaksanakan sholat Idul Adha.
Permintaan itu disampaikan mengingat hari Rabu belum menjadi hari libur nasional.
Berdasarkan catatan pada tahun 2007, perbedaan penentuan hari Raya di Majene pernah sempat jadi masalah serius , pasalnya saat itu, warga Muhammadiyah di Majene dilarang menggunakan stadion Prasamya Mandar untuk shalat ied, akhirnya saat itu warga Muhammadiyah Majene terpaksa shalat ied di halaman parkiran gedung Assamalewuang, setelah peristiwa itu, tidak ada lagi masalah. (afsar)