Majene, mandarnews.com – Puluhan delegasi dari 8 kecamatan di kabupaten Majene ikut ambil bagian dalam Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) ke XXIV tingkat Kabupaten Majene, yang resmi di helat 14 Maret 2017 di halaman Masjid Ilaikal Mashir.
Selama tiga hari kedepan, para peserta STQ akan bersaing disejumlah kategori lomba, diantaranya cabang tilawah berbagai golongan yakni tartil dewasa dan remaja. Cabang tahfidhul Qur’an untuk para hafidz dan hafidzah, golongan satu jus, 5 jus, 20 jus dan 30 jus. Cabang tafsir Qur’an untuk golongan mufassir, mufassiroh, serta dua lomba lainya yakni qasidah rebana dan lomba defile kafilah.
Ketua Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Tilawatil Quran (LPPTQ), Syamsiar Muchtar mengatakan, STQ merupakan agenda rutin bagi pemerintah baik pusat ataupun daerah. Pelaksanaan di level STQ ini, menjadi momentum untuk menjaring bibit – bibit unggul dan berprestasi khususnya dalam seni membaca ataupun menghafal ayat suci Alquran.
Syamsiar juga menjelaskan meskipun Majene pernah beberapa kali menjuarai MTQ tingkat provinsi namun masih ada kelemahan di beberapa kategori lomba. Seperti hifdzil Qur’an dan tafsir Qur’an. Untuk itu ia mengharapkan agar pemerintah daerah memberikan perhatian yang serius dengan mengalokasikan anggaran secara khusus di APBD 2018.
“Kami berharap pemerintah mengalokasikan anggaran di APBD 2018 dalam pembinaan qori’ dan qoriah kita baik itu yang ada di sekolah umum dan pesantren” jelas Syamsiar saat memberikan laporan.
Sementara itu Bupati Majene, Fahmi Massiara juga mengatakan. STQ sebagai media pemberdayaan bagi para qari dan qoriah sudah selayaknya membutuhkan pembinaan yang berkualitas dan berkesinambungan. Selama ini menggap pembinaan hanya dilakukan jelang pelaksanaan atau kepentingan kompetensi saja.
“Kita ingin juara maka banyak yang jalan pintas dengan mencaplok peserta luar yang berpengalaman , ini sudah jadi isu umum yang bahkan hampir di setiap daerah di Indonesia” terang Fahmi.
Namun ia juga mengatakan, Majene masih dalam pembinaan potensi lokal, sehingga wajar saja jika peserta lokal yang kita miliki masih membutuhkan tempaan, dan jam terbang dan juga pengalaman tanding.
“ Kita seharusnya bangga karna hasil yang kita peroleh adalah kerja keras, niat baik dan kejujuran pemerintah daerah akan tetap memberikan perhatianya,” kata Fahmi. (Irwan/ Hms)