Pelepasan puluhan tukik secara bersama-sama di Pantai Barane, Kamis (18/5/2023).
Majene, mandarnews.com – Sebagai salah satu upaya pelestarian penyu dan menjaga dari kepunahan, Komunitas Barane Lestari (Kobarlestari), bersama Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Sulawesi Barat serta sekolah penggerak melakukan pelepasan puluhan bayi penyu (tukik) di Pantai Barane, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Kamis (18/5/23) sore.
Sekitar 51 tukik jenis penyu lekang yang dilepas secara bersama-sama pada sore hari ini.
Akademisi Unsulbar, Muhammad Nur mengatakan pelepasan tukik yang dilakukan hari ini merupakan penyu jenis lekang yang salah satu habitatnya di Pantai Barane.
Menurutnya, dalam pelepasan yang dilakukan ada berbagai pihak yang dilibatkan, utamanya anak-anak dari sekolah penggerak, pesantren dan beberapa anak usia dini.
Muhammad menyebutkan, kegiatan pelepasan tukik sengaja senantiasa dilakukan untuk memperkenalkan tukik kepada anak-anak. Serta memberikan edukasi kepada mereka untuk senantiasa melestarikan penyu.
“Karena penyu saat ini salah satu hewan yang terancam punah dan dilindungi serta habitatnya semakin terancam. Sehingga mudah-mudahan dengan kegiatan seperti ini, penyu-penyu tetap lestari,” tutur Muhammad.
Sementara itu, Ketua Kobarlestari, Hasria mengatakan untuk hari ini ada sekitar 91 tukik yang dilepaskan. 51 ekor tukik dilepaskan secara bersama-sama sore hari dan 40 ekor dilepaskan pada pagi hari.
Kata Hasria, selama tahun 2023 ini ia sudah melepas tukik sebanyak 241 ekor. Dan saat ini masih ada sekitar 176 butir telur penyu di dua sarang yang belum menetas.
“Sengaja kita mengedukasi anak-anak sejak dini, agar mereka tahu bahwa pelestarian penyu itu penting. Dan penyu merupakan salah satu hewan yang dilindungi sehingga perlu pelestarian agar terhindar dari kepunahan,” tutur Hasria.
Hasria pun bersyukur karena dengan adanya pelestarian dan edukasi semacam ini, perburuan terhadap telur penyu khususnya di Pantai Barane sudah sangat jarang dijumpai bahkan sudah tidak ada. “Tapi sayangnya di daerah lain, terkadang penjualan telur penyu masih biasa kita jumpai,” tutup Hasri.
(Mutawakkir Saputra)