Ilustrasi guru | thetanjungpuratimes.com
Majene, mandarnews.com – Gaji Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap (GTT dan PTT) SMA dan SMK di Sulawesi Barat (Sulbar) belum terbayarkan sejak lima bulan terakhir. Kondisi tersebut membuat GTT dan PTT mengeluh.
“Apalagi beberapa dari kami cuma gaji ini yang diharap. Bukan empat bulan lagi, tapi sudah lima bulan,” keluh salah satu guru yang enggan menyebutkan namanya, Sabtu 5 Mei 2018.
Kata dia, berdasarkan informasi yang diperoleh dari salah satu staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulbar ada perbaikan SK.
“Akan selesai bulan empat, tapi belum ada sampai sekarang. Apalagi mendekati bulan Ramadhan kita pasti butuh banyak biaya,” katanya.
Dirinya berharap, penggajian untuk GTT dan PTT bisa teratur setiap bulan sesuai SK.
“Kalau pun tidak per bulan per triwulan saja. Betul-betul kami kewalahan karena pengeluaran tak sebanding dengan pemasukan,” ungkap guru yang berjarak kurang lebih 15 kilometer dari tempat mengajar ini.
Hal senada dikatakan Sahrul salah satu PTT di SMA.
“Kalau seperti ini memang dikeluhkan. Dilain sisi, kita didesak untuk aktif masuk, dilain sisi gajinya per enam bulan. Kan, kebutuhannya kita tidak enam bulan. Kebutuhan kita tiap hari. Ini kan tidak masuk akal. Kalau bisa (pengganjiannya) per bulan atau pertriwulan saja,” ujar Sahrul.
Namun dirinya belum bisa memastikan, apakah pengganjian tahun 2018 ini akan sama pada tahun sebelumnya.
“Memang sistemnya tahun 2017 lalu per enam bulan. Ini 2018 apakah tetap enam bulan atau bagaimana,” katanya.
Sementara itu, Kadis Dikbud Sulbar, A. Ahmad Syukri Tamalele, hingga berita ini ditulis nomor kontak miliknya belum aktif.
Kabid PTK Dikbud Sulbar Abd. Malik yang dicoba dihubungi juga enggan terlalu jauh berkomentar.
“Kapan ada waktu, bisa ketemuan? Supaya lebih jelas apa yang mau disampaikan. Supaya lebih nyaman juga,” imbuh Malik. (Busriadi)