Tokoh masyarakat Lambanan itu menerangkan, kendati tetap diberikan izin untuk berkegiatan dan selalu disambut baik, namun akan lebih leluasa jika ada tanah khusus yang dibebaskan, sebab pemerintah desa dan masyarakat dapat membantu dalam menata lokasi tersebut.
“Tahun 2015 saat ada kegiatan Jambore di Lambanan, Bupati Mamasa, H. Ramlan Badawi juga pernah berjanji agar ada penetapan lokasi Pramuka di Lambanan,” sebut Aruan.
Ia mengutarakan, dalam dua bulan saja sudah lima kali kegiatan Pramuka diselenggarakan. Jika dihitung-hitung, dalam setahun kegiatan Pramuka dapat digelar hingga puluhan kali di Lambanan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispenbud) Mamasa, Muh. Syukur menuturkan, hal itu telah diagendakan sejak Alm. Pelipus jadi Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Mamasa.
Muh. Syukur mengaku akan membicarakan agenda tersebut ke Bupati Mamasa agar ada lokasi permanen di Lambanan milik Pemda Mamasa.
“Kami juga waktu itu menunggu data nama-nama pemilik lahan dari Kepala Desa Lambanan namun hingga sekarang belum ada,” tutup Muh. Syukur. (Hapri Nelpan)
Editor: Ilma Amelia