Material longsor yang terdiri dari bebatuan besar menutup akses Trans Sulawesi Lintas Barat, di wilayah Sangiang, Dusun Sumakuyu, Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Sulbar.
Majene, mandarnews.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat dengan intensitas tinggi tidak hanya menyebabkan banjir di wilayah tersebut.
Kali ini, longsor kembali terjadi di Kecamatan Tubo Sendana, Majene, Kamis (27/10/22). Longsor ini dapat dikatakan sangat parah, karena setelah pembersihan pada sore hari, longsor kembali terjadi pada malam hari sekira pukul 19:35 Wita.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ilhamsyah mengatakan, longsor yang terjadi pada malam hari, menutup akses Trans Sulawesi Lintas Barat.
Menurutnya, sekira 100 meter lebih material longsor yang menutup badan jalan sehingga akses tidak dapat dilalui.
“Betul, setelah jalan bisa dilalui, longsor kembali terjadi malam hari, namun ini cukup parah karena panjang longsor diperkirakan sekitar 100 meter,” ucap Ilhamsyah, dikonfirmasi Kamis, (27/10/22) malam.
Adapun titik longsor terparah ini terjadi di wilayah Sangiang, Dusun Sumakuyu, Desa Onang, Kecamatan Tubo, Majene.
Lanjut Ilhamsyah, didapatkan informasi jika pekerjaan evakuasi material longsor malam tidak dimungkinkan dilakukan.
Mengingat selain, material longsor yang begitu panjang, situasi dan kondisi untuk proses operasi alat berat juga tidak dimungkinkan karena kondisi yang gelap.
Bahkan dari grup WhatsApp beredar, salah satu mobil pick up terjebak material longsor. Adapun material longsor yang terdiri dari bebatuan besar.
Diharapkan, agar pengendara dari Makassar menuju Mamuju atau sebaliknya untuk menunda perjalanan karena dikhawatirkan terjadi penumpukan kendaraan. Apalagi akses tersebut ditutup sementara karena seluruh material longsor menutup full badan jalan.
(Mutawakkir Saputra)