Massa aksi saat dialog di Ruang Pola Kantor Bupati Majene
Majene, mandarnews.com – Setelah melakukan aksi penolakan rencana naiknya iuran Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan beberapa kali belakangan, Aliansi Mahasiswa Gabungan kembali melakukan aksi serupa, Jumat (13/9/2019).
Dengan massa kurang lebih 100 orang, pendemo memilih Kantor Bupati Majene sebagai tempat menyuarakan aspirasinya.
Massa kemudian diajak untuk berdialog oleh Pemerintah Daerah (Pemda) di Ruang Pola Kantor Bupati Majene.
“Tujuan aksi adalah meminta Pemda agar bersama-sama berani menolak rencana kenaikan iuran BPJS,” ujar Ryan yang bertindak selaku Jenderal Lapangan.
Suasana dialog sempat memanas karena pihak BPJS juga hadir. Padahal, peserta aksi meminta hanya ada Pemda dan mahasiswa yang merupakan perwakilan dari masyarakat.
Alhasil, peserta aksi tidak mau menerima kehadiran pihak BPJS dengan alasan Pemda akan takut menyuarakan aspirasinya meskipun menolak rencana kenaikan iuran BPJS tersebut.
Pihak BPJS pun mengerti kemauan peserta aksi dan meninggalkan Ruang Pola tempat berlangsungnya dialog.
Dalam pertemuan tersebut, Pemda diwakili oleh Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Majene, Muh. Asri Albar.
“Secara person dan dilihat dari perbendaharaan keuangan daerah, pemerintah daerah pun tidak setuju dengan rencana kenaikan iuran BPJS,” kata Muh. Asri.
Hanya saja, lanjutnya, untuk mengambil kesimpulan tentang penolakan rencana kenaikan iuran BPJS, tentu tidak bisa semena-mena.
“Kita lakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak terkait baru bisa mengambil kesimpulan dan keputusan, tidak mungkin mengambil keputusan secara sepihak,” tutur Muh. Asri.
Ia berjanji bakal mengatur jadwal untuk membahas lebih mendalam mengenai penolakan iuran BPJS dan akan mengundang perwakilan dari peserta aksi.
Usai dialog, massa kemudian bergerak ke Puskesmas Banggae untuk menemui pihak BPJS yang tengah berada di sana.
Sebelumnya, pihak BPJS telah berunding di Cafe Godwill bersama dengan perwakilan peserta aksi. Saat itu, Kepala Cabang BPJS Polewali, Harie Wibawa membeberkan, pihaknya tidak ikut serta dalam perencanaan kenaikan iuran BPJS. (Putra)
Editor: Ilma Amelia