
Mahasiswa PPG pra jabatan UT Majene saat melaksanakan Proyek Kepemimpinan di SD Negeri 015 Tandung.
Polman, mandarnews.com – Pendidikan di era digital menuntut adanya inovasi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuk inovasi tersebut adalah pemanfaatan teknologi digital dalam kegiatan belajar mengajar.
Mahasiwa Pendidikan Profesi Guru (PPG) pra jabatan Universitas Terbuka (UT) Majene gelombang I tahun 2023 melalui mata kuliah Proyek Kepemimpinan menyadari pentingnya hal ini dan telah mengadakan workshop peningkatan keterampilan guru dengan memaksimalkan penggunaan platform Merdeka Mengajar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 015 Tandung di Kabupaten Polewali Mandar, Sabtu (27/4).
Dosen UT Majene Nur Hafsah Yunus mengatakan, workshop ini merupakan proyek kepemimpinan mahasiswa PPG yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru SD dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam pembelajaran.
“Melalui pelatihan intensif, para guru dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan platform Merdeka Mengajar secara efektif dan inovatif,” ujar Nur Hafsah.
Ia menyampaikan, platform Merdeka Mengajar merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menyediakan sumber belajar digital berkualitas untuk memfasilitasi pembelajaran jarak jauh. Dengan fitur-fitur seperti video pembelajaran, bahan ajar interaktif, dan forum diskusi, platform ini menawarkan pengalaman belajar yang menarik dan efektif bagi siswa. Dalam workshop ini, para guru diberikan informasi terkait cara menggunakan dan memanfaatkan platform Merdeka Mengajar.
“Mereka dibekali strategi untuk mengembangkan materi pembelajaran yang interaktif, menarik, dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku,” beber Nur Hafsah.
Selain itu, para guru juga diajarkan cara mengoptimalkan fitur-fitur platform Merdeka Mengajar, seperti modul untuk mengembangkan diri dalam mengajar dan menggunggah aksi nyata sebagai bentuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam mengajar. Dengan demikian, proses pembelajaran menjadi lebih dinamis, kolaboratif, dan disesuaikan dengan kebutuhan individual setiap siswa.
Ia menyebutkan, salah satu aspek penting dalam workshop ini adalah penekanan pada pentingnya pendekatan student-centered learning. Para guru dilatih untuk merancang kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, mendorong kreativitas, dan memupuk keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kolaborasi.
“Melalui workshop ini, para guru tidak hanya menguasai
penggunaan platform Merdeka Mengajar, tetapi juga mengembangkan strategi pedagogis yang efektif dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam pembelajaran. Dengan demikian, mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik, interaktif, dan sesuai dengan tuntutan pendidikan modern,” imbuh Nur Hafsah.
Proyek kepemimpinan mahasiswa PPG pra jaban di UT Majene ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan mendorong pemanfaatan teknologi digital secara optimal dalam proses pembelajaran, diharapkan keterampilan guru dan kualitas pendidikan di SD dapat meningkat secara signifikan.
(Mutawakkir/rls)