Ketua HIPMA Bonehau cabang Makassar, Irsan Yusriandi dan Ketua GMNI cabang Mamuju, Muh. Fathir
Mamuju, mandarnews.com – Kondisi jalan poros Bonehau-Kalumpang yang hingga hari masih dalam kondisi yang rusak parah disoroti tajam oleh Ketua Himpunan Pemuda Mahasiswa (HIPMA) Bonehau cabang Makassar, Irsan Yusriandi.
Irsan menyampaikan, tidak ada keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju terhadap kondisi jalan di wilayahnya.
Irsan mengkritik langkah berpangku kaki yang dilakukan oleh Bupati Mamuju, sebab selain kewajiban Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) untuk menggenjot pembangunan akses jalan Bonehau-Kalumpang, Pemkab Mamuju juga disebutnya masih punya andil dan tanggung jawab dikarenakan jalan tersebut masih dalam status strategis provinsi.
“Selama ini alasannya adalah jalan Bonehau-Kalumpang tanggung jawab provinsi, kalau kita cermati aturannya Pemerintah Kabupaten Mamuju juga masih punya tanggung jawab untuk membangun jalan ini. Tidak ada aturan dan regulasi yang dilanggar jika Pemkab Mamuju serius mau memperhatikan jalan kami,” ujar Irsan, Minggu (5/1/2020).
Senada dengan Ketua HIPMA, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Mamuju, Muh. Fathir Thotiq juga mengomentari keseriusan Pemkab Mamuju dalam membangun infrastruktur jalan di wilayah pegunungan Mamuju tersebut.
Fathir menganggap, pembangunan yang dilakukan Pemkab Mamuju tidak berpihak pada masyarakat di pelosok. Bukti dari kesemrawutan pembangunan Pemkab Mamuju ialah landscap Manakarra Tower yang dinilai pemborosan anggaran.
“Bayangkan jika dana dari Manakarra Tower itu dialihkan ke jalan Bonehau-Kalumpang, berapa kilometer yang sudah bagus. Pemkab dan Pemprov harus saling bahu membahu jika benar serius,” kata Fathir.
Satu setengah dekade berjalan, sejak terbentuknya provinsi ke-33 ini tahun 2004 silam, jalan Bonehau-Kalumpang baru dikerjakan 1,8 kilometer saja dengan estimasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sulbar sebesar Rp. 7 milyar.
Sedangkan Manakarra Tower yang dibangun di pusat Kota Mamuju dianggarkan tahun 2019 kemarin dengan estimasi APBD Mamuju sebesar Rp. 30 milyar, sudah mulai dikerjakan sejak penghujung 2019.
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia