Pelaksanaan rapat koordinasi Penguatan Peran Lintas sektoral 8 aksi konvergensi penurunan stunting, Rabu (29/6/2022) di ruang rapat Wakil Bupati Majene.
Majene, mandarnews.com – Rapat koordinasi (Rakor) Penguatan Peran Lintas Sektoral 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten Majene Tahun 2022.
Untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Majene melalui 8 Aksi Konvergensi, Kabupaten Majene telah berada di aksi ke empat. Dimana pada aksi tersebut akan fokus pada Penyusunan Draf Peraturan Daerah (Perda) yang salah satunya mengatur Penganggaran Persoalan Stunting dalam Anggaran Dana Desa.
Hal tersebut disampaikan Wakil bupati Arismunandar Kalma yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Majene saat membuka Rapat Koordinasi Penguatan Peran Lintas Sektoral 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten Majene Tahun 2022, Rabu (29/6/2022) di ruang rapat Wakil Bupati.
Aris juga menjelaskan, sejak awal tahun, Pemda Majene dalam hal ini TGT Penurunan Prevalensi Stunting Majene telah bergerak dan saat ini telah mengarah ke aksi kelima yaitu penguatan PKM untuk pembangunan manusia. Dari berbagai aksi dan intervensi yang dilaksanakan, penurunan stunting sudah terlihat meski hanya berkisar 0.3 %.
Meski demikian, kata Wabup hal tersebut merupakan progres positif mengingat penurunan stunting justru terjadi saat covid 19 mewabah dan ditengah recofusing anggaran.
“Kami dan seluruh tim selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait, termasuk evaluasi program, hasilnya kami terlihat penurunan stunting meski belum signifikan, tapi alhamdulillah walaupun kondisi pandemi dan recofusing anggaran kita masih bisa menurunkan angka stuntjng di Majene,” paparnya.
Pada Rakor tersebut menghadirikan para kasubag perencana dan data di tiap OPD terkait. Pemabahasan materi terkait pemenuhan dokumen pelaporan website yang menjadi salah satu media monitoring dan informasi dalam kegiatan 8 aksi konvergensi stunting di Majene.
Sementara itu Heriyadi Tim Iney Binabangda selaku narasumber terkait pemenuhan dokumen pelaporan Website Monitoring menyampaikan berbagai perubahan dan penambahan fitur dalam Web Monitoring 2022.
Perubahan fitur tersebut mencakup penambahan keluarga beresiko stunting pada data sasaran, penyesuaian indikator menjadi 29 Indikator esensial dan 35 Indikator Suplay.
Selanjutnya Entry Form untuk 35 Indikator suplay, Entry pemetaan dan tahun berjalan. Rujukan kegiatab berdasarkan tagging Dirjen Keuda dan Kementerian terkait. Download data Ansit Proses serta proses verifikasi beberapa aksi yang tidak per form namun peraksi.
“Melalui data yang tersaji dalam website, bisa menjadi bahan analisis kegiatan berjalan apakah berimplilkasi atas percepatan penuruan stunting,” ujarnya.
Kegiatan tersesbut juga dihadiri Sekertaris Daerah Majene Ardiansyah, para Kabid dan Kasubag perencana di OPD terkait serta Tim Iney Binabangda.
(Mutawakkir/rls)