Dari 497 kabupaten/kota di Indonesia, kabupaten Majene berada pada rangking 193 IPKM. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, dr.H. Achmad Azis, M.Kes., mengatakan dari peringkat ini Kabupaten Majene masuk kategori bebas dari masalah kesehatan, sementara kabupaten lain di Sulbar masuk kategori daerah bermasalah kesehatan.
"Dari 5 kabupaten di Sulbar, kabupaten Majene yang menyelamatkan muka Sulbar," tandas Achmad Azis pada pembentukan kelompok kerja operasional desa dan kelurahan siaga aktif (Pokjanal) di Mejene, Kamis 23 Juni 2012.
Salah satu indikator meraih peringkat tersebut adalah Majene memiliki desa siaga sebesar 55 persen dari jumlah desa, dari 42 desa terdapat 23 desa siaga dan 9 desa siaga aktif.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, dr.Hj.Evawaty,M.Kes., mengaku akan berusaha terus menggenjot pembangunan kesehatan di Majene. Saat ini tantangan semakin berat dirasakan karena persentase desa siaga menjadi menurun akibat pemekaran desa, dari 42 menjadi 82 desa.
Wakil Bupati Majene, Drs.H.Fahmi Massiara,SH.MH., berharap desa siaga dapat meningkatkan derajat kesehatan di Majene semakin meningkat. Sehingga fenomena terus bertambahnya pemohon jaminan sosial kesehatan dapat ditekan.
Sementara Wakil Ketua Komisi III DPRD Majene, Ir.Basri Ibrahim mengatakan, kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan harus berbanding lurus dengan ketersediaan sarana dan tenaga kesehatan.
Pada pertemuan yang berlangsung di Wisma Yumari tersebut berhasil membentuk Pokjanal Desa Siaga Kabupaten Majene.
Tim Pokjanal diketuai secara ex-Officio kepala Badan Pemerintahan Desa Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPDPMP&KB), Drs.H.Muhammad Ali Side.
Tim ini berkomitmen mengembangkan fungsi dan keberlanjutan desa siaga aktif sehingga tercapai desa siaga mandiri, dimana masyarakat di desa tersebut mampu mengatasi masalah kesehatannya sendiri tanpa harus ke sarana kesehatan pada kondisi mengalami gangguan kesehatan sederhana seperti diare.(rizaldy)