Periksa Data. Tim penilai dari Kemenkes RI sedang memeriksa data malaria di RSUD Majene, Rabu 27 September 2017.
Majene, mandarnews.com – Tim penilai dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) berkunjung ke Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu 27 September 2017.
Kunjungan itu untuk melakukan penilaian terhadap kinerja Dinas Kesehatan (Dinkes) Majene. Dalam hal ini kesiapan menuju Majene Eliminasi Malaria tahun 2018 mendatang.
Salah satu anggota tim penilai, Dr Minerva Theodora mengatakan, pihaknya melakukan sebelumnya telah menerima data malaria yang dikirim Dinkes. Untuk itu, tim penilai datang untuk membuktikan dan menilai kesiapan Majene menuju eliminasi.
“Untuk melakukan penilaian terkait kesiapan kabupaten (Majene) menerima sertifikat eliminasi. Kalau berhasil, kepala daerah (bupati) akan dapat penghargaan dari Menkes,” kata Dr Minerva Theodora.
Dr Minerva Theodora menjelaskan, berdasarkan data Dinkes Majene, tiga komponen utama telah dipenuhi. Salah satunya Annual Parasite Incidence (API) atau angka malaria tiap tahun dalam tiga tahun terakhir, mulai 2014 sampai 2017 1 per 1000 penduduk.
- Baca kumpulan berita tentang : Eliminasi Malaria Majene
Selain itu, ada 11 syarat lainnya yang harus dipenuhi agar eliminasi malaria bisa diterapkan di Majene. Kunjungan tim penilai, juga akan menilai data kondisi malaria dari data terakhir.
Tim Kemenks RI tersebut akan melakukan penilaian selama dua hari, 27 sampai 28 September 2017. Hari pertama, tim melakukan memeriksa data malaria di RSUD dan pemaparan data malaria oleh Kadis Kesehatan, dr Nurwan Katta.
Hari kedua, tim penilai akan melakukan kunjungan ke puskesmas yang pernah ditemukan kasus malaria. Tim akan mencocokkan data di Puskesmas dan RSUD dengan data yang dimilik Dinkes.
Selain itu, tim akan menilai malaria di Majene yang bukan sumber penyakitnya berasal dari daerah lain (impor). Hasil penilaian akan dibawa tim ke Kemenkes dan akan dirapatkan dan akan didiskusikan. Jika semua kriteria dipenuhi, Majene akan menerima sertifikat eliminasi malaria dari Kemenkes RI.
Sementara itu, Kadis Kesehatan dr Nurwan Katta berharap, upaya yang dilakukan selama ini Dinkes bisa berhasil. Pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin untuk menerima sertifikat itu.
“Semoga Majene bisa bebas malaria tahun 2018 mendatang,” kata dr Nurwan Katta saat memaparkan data malaria kepada tim penilai di Aula Dinkes Majene. (Irwan Fals)