Serahkan Piagam. Bupati Majene, Fahmi Massiara menyerahkan piagam penghargaan kepada BI Sulbar sebagai mitra Pemda Majene di Jumat 15 Desember 2017 kemarin.
Majene, mandarnews.com – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPW) Sulawesi Barat (Sulbar) mengapresiasi kemampuan Kabupaten Majene dalam mengendalikan inflasi.
Menurut Kepala KPW BI Sulbar, Dadal Angkoro, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Majene, angka inflasi Majene hanya 4.34. Angka inflasi Majene sudah berada diambang target nasional.
“Target secara nasional, inflasi itu 4 plus minus 1. Jadi antara tiga sampai lima,” ujar Dadal saat ditemui usai rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Majene, Jumat 15 Desember 2017.
Kata dia, saat ini Majene diuntungkan dengan tersedianya data nilai inflasi yang dikeluarkan BPS Majene. Dengan begitu, Pemda bisa mengetahui penyebab inflasi dan dapat mengambil langkah pengendalian.
“Majene satu-satunya kabupaten di Sulbar yang sudah mampu mengeluarkan nilai inflasi,” kata Dadal di kantor bupati Majene.
Ia menjelaskan, pihaknya telah meluncurkan progran bantuan di bidang pertanian untuk mendorong penguatan ekonomi dan pengendalian inflasi. Kelompok tani bawang merah menjadi fokus dari upaya tersebut. Itu dilakukan untuk mengendalikan harga bawang merah di pasaran. Sebab diketahui, bawang merah merupakan komoditas penyumbang inflasi.
Sedangkan bantuan untuk bidang pertanian, kata Dadal sejalan program revolusi hijau Bupati Majene. Sehingga bantuan BI itu juga diharapkan dapat membantu bupati mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Disitu kita bekerjsama. Untuk menuntaskan apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab BI dan apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab pemerintah daerah,” ucapnya.
Acara ini dirangkaikan dengan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemda Majene dengan Bank Indonesia KPW Sulbar. Bupati Majene Fahmi Massiara juga mengapresiasi pihak BI Sulbar yang telah banyak membantu masalah pertanian, sektor pangan dan bidang hortikultura.(Ashari)