Gambar desain Balaikota Mamuju dari depan.
Mamuju, mandarnews.com – Untuk menunjang Mamuju sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju berencana membangun balaikota.
Hal itu menjadi salah satu topik dalam rapat pembahasan anggaran antara Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mamuju di Gedung DPRD Mamuju pada Mingggu (21/11).
Nantinya, gedung yang akan berlantai dua itu dibangun di lahan rumah jabatan wakil bupati yang terletak di Jalan Ahmad Kirang dengan luas lahan 11.310 meter persegi dan memiliki tiga gedung utama.
Sisi kanan akan menjadi pusat pelayanan Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, sementara sisi kiri bakal menjadi kantor sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), sedangkan gedung tengah berfungsi sebagai pintu masuk.
Gedung utama Balaikota Mamuju yang terletak di tengah nantinya mengadopsi arsitektur kearifan lokal Mamuju, yakni terdapat tujuh pilar utama yang diadopsi dari anjoro pitu (kelapa tujuh) yang bermakna ada’ gala’gar pitu (tujuh pemangku adat), Pitu Ba’bana Binanga (tujuh kerajaan di pesisir), Pitu Ulunna Salu (tujuh kerajaan di hulu sungai), tanete pituttodong (gunung tujuh bersusun), tobo lengkong pitu (keris berlekuk tujuh), dan lainnya.
Untuk atap bangunan, akan mengadopsi boyang ada’ sebagai ciri khas rumah adat di Sulbar yang tumbaq layar dan penutup bubungan yang disusun mulai dari 3 hingga 7 susun, sedangkan bagian dinding bakal terdapat ornamen sekomandi yang berasal dari dua kata, yakni seko yang bermakna persaudaraan atau rumpun keluarga dan mandi berarti kuat atau erat.
Kepala Dinas PU Kabupaten Basit seusai rapat dengan Komisi II DPRD Mamuju mengatakan, perencanaan pembangunan Balaikota Mamuju nantinya bakal dianggarkan multi years hingga tiga tahun medatang, menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan nilai pengerjaan awal sebesar Rp20 miliar di tahun pertama.
“Untuk mengimbangi APBD, ini akan secara bertahap hingga tiga tahun berjalan dikerjakan karena lumayan besar bisa sampai Rp70 Miliar secara keseluruhan,” kata Basit seusai rapat.
Untuk pengerjaannya, Basit menargetkan akhir tahun 2021 ini mulai berjalan.
“Tahun ini kami mau mulai untuk tiga kali penganggaran. Tadinya sudah dibahas dengan DPRD, alhamdulillah ditanggapi positif. Sisa nanti desainnya dipertegas tentang kearifan lokal,” tandas Basit.
Menanggapi itu, anggota Komisi II DPRD Mamuju dari Partai Demokrat Febrianto Wijaya menyebut, konsep Pemkab Mamuju ini merupakan terobosan bagus, mengingat setalah Mamuju ditetapkan sebagai ibu kota Sulbar sejak 2004 silam konsep kota di Mamuju tidak jelas.
Olehnya itu, setidaknya konsep ini bisa memicu semua pihak untuk menjadikan Mamuju sebagai kota madya.
“Kalau saya cermati, konsep Ibu Bupati ini cukup cerdas juga dimana setelah 17 tahun mekar sebagai ibu kota provinsi, konsep pembangunan di Mamuju masih tumpang tindih. Seharusnya Mamuju sudah bisa jadi kota madya,” tutur Febrianto.
Sedangkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Mamuju Sugianto berharap, selain pembangunan Balaikota Mamuju, Pemkab juga diharapkan membuat grand design untuk menanggulangi masalah banjir di ibu kota.
Legislator Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu berharap, ada pola untuk membebaskan Kota Mamuju dari genangan banjir, dimana menurutnya tawaran tersebut telah dilayangkan melalui pendapat fraksi partai Gerindra.
Meski begitu, Sugianto memuji langkah yang diambil Pemkab Mamuju, termasuk tindakan jangka pendek yang telah berjalan, dengan melakukan pengerukan di beberapa kanal dalam Kota Mamuju.
“Fraksi Gerindra telah menyampaikan pada Pemkab terkait penanggulangan banjir dalam kota yang setiap hujan tergenang, kita apresiasi juga beberapa langkah yang sedang berjalan termasuk pengerukan kanal-kanal yang jadi sumber banjir, kita juga menyampaikan untuk membuat grand design untuk langkah panjangnya,” sebut Sugianto.
Dalam rapat pembahasan anggaran antara Komisi II DPRD Mamuju dan Dinas PU Mamuju itu, dua pokok pembahasan menjadi topik utama, termasuk pembahasan tata ruang kota dan pembangunan balaikota.
Reporter : Sugiarto