Massa aksi HMI Majene terlibat saling puku dengan pihak keamanan.
Majene, mandarnews.com – Massa aksi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majene terlibat adu jotos dengan pihak keamanan, Rabu (7/6).
Kejadian ini bermula saat massa melakukan aksi unjuk rasa di depan rumah jabatan (Rujab) Bupati Majene terkait penundaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang dilakukan oleh Bupati Majene dengan mengeluarkan surat pernyataan mengenai hal tersebut.
Keributan berawal saat massa meminta agar Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele (AST) dan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Profosor Zudan Arif Fakrulloh menemui mereka.
Sayangnya, berjam-jam massa aksi melakukan orasi, Bupati Majene dan Pj Gubernur Sulbar tidak kunjung menemui mereka.
Akibatnya, massa yang mencoba menerobos gerbang rujab dibenturkan dengan keamanan yang terdiri dari Kepolisian Resor (Polres) Majene dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Terlihat juga beberapa warga sipil berbaju kaos ikut melakukan pemukulan. Bahkan, gerbang rujab juga roboh.
Setelah terjadi keributan antara massa dan keamanan, Bupati Majene bersama Pj Gubernur Sulbar menemui massa yang berunjuk rasa.
Sayangnya, dari hasil diskusi, massa mengganggap bahwa tidak ada solusi yang diberikan oleh Bupati Majene dan Pj Gubernur Sulbar perihal pencabutan surat pernyataan penundaan Pilkades yang dikeluarkan oleh Bupati Majene. Karena tidak ada solusi yang diberikan, keributan berlanjut hingga ke Kantor Bupati Majene. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia