Millenium Challenge Account Indonesia (MCA-I), pada Senin (12/10/15), menggelar Lokakarya dan sosialisasi dana hibah pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat (PSDABM) di ruang pola kantor Bupati Mamuju.
Melalui perwakilan proyek kemakmuran hijau MCA-Indonesia, Prasetyo Boogie Tedjowinoto mengatakan bahwa sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia telah melakukan kegiatan sosialisasi, pemberdayaan, pendayagunaan, pelatihan, dan pendampingan kepada masyarakat secara langsung.
“Tujuan dari program MCA-Indonesia ini tentunya ingin ada sebuah upah yang diperuntukkan khusus untuk masyarakat, dimana masyarakat selaku pelaku, masyarakat, selaku yang melaksanakan program, dan juga meningkatkan kapasitas masyarakat agar bisa setingkat dengan yang lain,” terang Prasetyo.
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa target yang diharapkan dalam acara sosialisasi PSDABM ini yakni seluruh LSM lokal, organisasi kemasyarakatan, organisasi perempuan dan juga organisasi-organisasi berbasis masyarakat yang lain dapat berpartisipasi secara langsung, bisa dapat mendapatkan manfaat, bisa langsung melakukan mitigasi, melakukan perencanaan proyek, dan melakukan pelaksanaan proyek itu sendiri.
Sementara itu, Pelaksana Harian Bupati Mamuju, Drs. Muhammad Daud Yahya yang secara resmi membuka acara sosialisasi PSDABM tersebut, mengungkapkan bahwa proyek kemakmuran hijau yang dicetuskan oleh MCA-Indonesia dan Millenium Challenge Corporation (MCC) tersebut bertujuan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan pada tingkat lokal.
Oleh karenanya, ia berharap kepada seluruh SKPD yang memiliki kegiatan terkait dengan program di desa dapat mensinergikan kegiatannya dengan proyek kemakmuran hijau tersebut.
“Proyek-proyek kemakmuran hijau ini untuk mendorong kewirausahaan, memperkuat perencanaan tata ruang tingkat Kabupaten dan memperluas akses kepada energi terbarukan serta meningkatkan prakarsa pemeliharaan lingkungan,” terang Daud Yahya.
Ia juga menambahkan bahwa program hibah PSDABM tersebut juga mampu memberikan perhatian khusus untuk memastikan bahwa potensi lokal, kelompok masyarakat, organisasi perempuan, usaha mikro kecil dan menengah serta organisasi masyarakat sipil lainnya dapat berpartisipasi dan bermanfaat bagi kelompoknya. (HMS-Hasran)