Oleh: Lazuardi Arka (Central Commando Jaringan Oposisi Loyal)
Tumpukan sampah yang sebelumnya menyumbat aliran sungai di Wonomulyo kini terdorong oleh tingginya debit air, menyapu hingga ke muara sejauh tiga kilometer.
Fenomena “tsunami sampah” di Polewali Mandar bukan yang pertama. Ini adalah lembaran lama yang terus diulang tanpa solusi.
Tragisnya, kejadian ini muncul saat janji-janji Bupati terpilih masih segar di ingatan warga.
Separuh dari 100 hari kerja telah berlalu, namun tak ada tanda nyata bahwa penanganan sampah jadi prioritas.
Alih-alih program konkret, yang ada justru reaksi panik ketika video dan gambar banjir sampah viral di media sosial.
Baru setelah sorotan publik, barulah ada gerakan. Ini bukan tata kelola. Ini respons karena viral.
Dan akhirnya, kita kembali pada kesimpulan yang pahit tapi nyata.
No viral, no respons.
Karena tanpa sorotan, tak ada aksi.
Tanpa tekanan, tidak ada solusi.
