Prof. Muhammad Amri, salah satu pendaftar balon Rektor Unsulbar periode 2023-2027.
Majene, mandarnews.com – Profesor Muhammad Amri, Ph.D, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas) telah resmi mendaftar sebagai bakal calon (balon) Rektor Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) periode 2023-2027.
Tepat pukul 14:00 Wita, Selasa (10/1) Prof. Muhammad Amri tiba di lokasi penjaringan balon Rektor Unsulbar di sekretariat panitia.
Prof. Muhammad Amri merupakan salah satu pelaku sejarah utama pembentukan Provinsi Sulbar sekaligus salah satu perintis pendirian Unsulbar.
Dengan sejumlah pengalaman yang mentereng, pria kelahiran Majene, 18 Januari 1966 itu bertekad dan bercita-cita untuk memajukan Unsulbar, serta secara umum Provinsi Sulbar, dengan mencoba kesempatan untuk mendaftar balon Rektor Unsulbar.
Prof. Amri masih mengingat jelas, saat pembentukan Provinsi Sulbar, dirinya ditunjuk sebagai Ketua Kelompok Kerja (Pokja) pengembangan sumber daya manusia (SDM).
“Saat itu dewan perjuangan pembentukan Provinsi Sulawesi Barat membutuhkan elemen kampus, untuk memperkuat perjuangan dan mempercepat pembentukan Provinsi Sulbar, sehingga semua elemen diikutkan pada saat itu,” kata Prof. Amri, lulusan S2 University of The Philippines Los Banos tahun 1995 itu.
Saat itu terhimpun dosen-dosen Unhas, Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Islam Muhammadiyah (UIM), serta dari dosen Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis). Prof. Amri pun diberi mandat untuk bisa mewakili kampus dalam mendorong percepatan pembentukan Provinsi Sulbar.
“Dalam perjalanannya, ide pembentukan Unsulbar kala itu juga ada. Semua tokoh-tokoh pendidik dikumpulkan di salah satu hotel saat itu lalu meminta dukungan Pemda. Kami memimpin lagi untuk melakukan roadshow ke lima kabupaten di Sulbar dengan meminta kerja sama (dukungan dana) dari para bupati dan anggota DPRD di lima kabupaten tersebut,” ujar jebolan S3 Doctor of Philosophy University of The Philippines Los Banos tahun 2001 tersebut.
Prof. Amri yang juga merupakan Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) cabang Mamuju 2022-2026 itu pun bersyukur karena mampu menjadi lokomotif saat itu, baik pembentukan Provinsi Sulbar dan pendirian Unsulbar.
“Secara tidak langsung kami yang menggerakkan gerbong dari seluruh potensi yang ada. Bagaimana agar pembentukan Provinsi Sulbar dan pendirian Universitas Sulbar ini dapat tercapai,” kata Prof. Amri.
Dengan melihat kesempatan yang ada, yaitu dibukanya penjaringan balon Rektor Unsulbar, Asisten Direktur III Pascasarjana Unhas Bidang Kemitraan, Alumni, dan Kemahasiswaan itu melihat bahwa ini seperti panggilan sejarah, dimana dirinya ikut merintis dari nol sehingga perjuangan untuk terus memajukan dapat kembali dilakukan.
Apalagi, dirinya juga pernah menjabat sebagai pembantu rektor II Unsulbar tahun 2004 hingga 2005, serta pembantu rektor III Unsulbar tahun 2005.
Tidak hanya itu, dirinya juga pernah menjadi staf khusus rektor Unhas Bidang Penalaran Kemahasiswaan, ditempatkan pada pembantu rektor III Unhas tahun 1990-1993, anggota senat akademik Unhas 2019-2021, pembantu dekan III sekolah Pascasarjana Unhas 2021-2022, penasihat ekonomi Bupati Barru 2002-2004, penasihat ekonomi Bupati Mamuju 2005-2007, Komisaris Independen PT. Bank Sulselbar 2013-2020, Wakil Ketua Umum pengurus pusat Ikatan Alumni Unhas 2022-2026.
Selain itu, pada 15 tahun yang lalu, Prof. Amri sudah menyandang gelar profesor pada usia 41 tahun sebagai profesor termuda di fakultasnya pada saat itu dan ketiga termuda di Unhas.
Bahkan, Prof Amri juga pernah diundang panitia seleksi (pansel) pemilihan Rektor Majelis Wali Amanah Unhas untuk mendaftar sebagai calon Rektor Unhas periode 2022-2026 sebagai calon rektor yang memenuhi syarat sesuai Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 19 tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemimpin Perguruan Tinggi tanggal 27 Januari 2017 melalui surat undangan pansel pemilihan .
Prof. Amri yang sudah 15 tahun menjadi profesor itu optimistis dapat membawa Unsulbar lebih maju lagi dengan sejumlah pengalaman yang ia miliki serta menghibahkan diri untuk Unsulbar. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia