Tidak sedikit masyarakat yang hadir pada peringatan maulid nabi Muhammad SAW di Salabose, 20 November lalu penasaran dengan ke tiga benda bersejarah peninggalan Syekh Abdul Mannan, termasuk penulis. Peninggalan penyiar agama Islam pertama di tanah Mandar itu memang berada di tengah perayaan maulid. Namun hanya terpampang di dalam etalase.
Memenuhi rasa ingin tahu, penulis pun menyambangi kediaman pemegang benda pusaka tanah Mandar itu. Ia adalah Sahrang atau lebih dikenal dengan sebuta Kapala Matoa atau Pappuangang Salabose. Mujur, Sahrang bersedia memperlihatkan dan menceriterakan sejarah berkaitan tiga benda pusaka peninggalan Syekh Abdul Mannan. Tiga pusaka itu : keris pusaka Gayang Banggae, Al-qur’an tulisan tangan Syekh Abdul Mannan, dan bendera Tosalama (Syekh Abdul Mannan) I Macang.
Salah satu pusaka yang paling tersohor adalah Gayang Banggae. Sebab keris ini menjadi penentu agama yang dianut masyarakat Salabose.
“Pada masanya, keris itu dipegang oleh orang yang dituakan atau pemimpin (Tomakaka) yang sebelumnya menganut agama kepercayaan sebelum masuknya Islam di tanah Mandar yakni pada abad ke 16,” kata Sahrang memulai ceritanya.
Tomakaka Salabose/Poralle, lanjut Sahrang, terus dibujuk Syekh Abdul Mannan untuk menganut agama Islam, kala itu. Namun Tomakaka tidak percaya Islam begitu saja, maka dikeluarkanlah Gayang Banggae untuk menguji Syekh Abdul Mannan.
“Hanya orang sakti yang dapat membuka keris ini dan jika engkau dapat membukanya, maka saya akan tunduk pada agamamu,” tantang Tomakaka kepada Syekh Abdul Mannan sperti dituturkan Sahrang.
Syekh Abdul Mannan menerima tantangan itu. Atas ijin Allah, Syekh Abdul Mannan dengan mudahnya membuka keris pusaka Gayang Banngae. Tomakaka akhirnya menganut Agama Islam sesuai janjinya. Hingga kini, keris yang memiliki panjang 41 cm itu dikenal tidak bisa dicabut oleh sembarangan orang.
Dua pusaka lainnya tidak sempat diceriterakan oleh Sahrang. Tapi berdasarkan berita acara pemeriksaan benda-benda pusaka pada upacara memperingati maulid Nabi Besar Muhammad SAW., tanggal 24 Desember 2015 diketahui bahwa Alquran tulisan tangan Syekh Abdul Mannan berukuran panjang 15 cm, lebar, 12 cm, tebal 4,5 cm.
Sedangkan bendera kerajaan Banggae I Macan ukuran bendera sesungguhnya adalah panjang 227 cm dan lebar 120 cm. Pada pinggiran bendera berwarna kuning dan terdapat orang mengendarai kuda berkuku harimau, tangan kanan memegang pedang sedang kepalanya menggunakan topi perang. Pada bagian sudut tertera tulisan dengan huruf Arab nama para sahabat Nabi yaitu Umar, Usman, Abu Bakar, dan Ali.(*)