Mentan RI Syahrul Yasin Limpo melakukan panen raya di Bumiayu Kecamatan Wononulyo, Polman, Rabu (4/11)
Polman, mandarnews.com – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (4/11).
Dalam kunjungannya, Mentan didampingi oleh rombongan melakukan panen raya perdana kedelai di Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo.
Kedatangan Mentan sendiri disambut baik oleh Gubernur Sulbar, Andi Ali Baal Masdar (ABM), Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar (AIM), para stakeholder, serta petani Bumiayu.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan mendorong pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat memajukan pertanian agar kebutuhan pangan masyarakat di Sulbar lebih terjamin dan petani sejahtera.
“Saya optimis eksistensi pembangunan di bidang pertanian akan mampu mendongkrak perekonomian negara,” ujar Mentan.
Ia juga menilai, saat perekonomian berbagai negara mengalami penurunan akibat dampak covid-19, hal ini tidak akan berlaku bagi sektor pertanian yang mampu eksis di tengah pandemi.
“Mengoptimalkan lahan yang ada, tentu tidak semudah membalikan telapak tangan, Tapi kita harus yakin karena Presiden sangat mendorong pertanian. Jadi Jokowi meminta kepada kepala daerah agar berkonsentrasi mempersiapkan kebutuhan pangan daerah,” kata Mentan.
Sementara Gubernur Sulbar ABM dan Bupati Polman AIM begitu mengapresiasi kedatangan Mentan dalam panen raya perdana kedelai tersebut.
Menurut ABM, kehadiran Mentan dalam kegiatan panen perdana kedelai menjadi salah satu langkah maju.
“Merupakan kebanggaan tersendiri daerah Polman dipercaya sebagai kawasan prioritas program nasional pengembangan budidaya kedelai,” sebut ABM.
Sedangkan AIM menyampaikan, keberhasilan panen perdana kedelai merupakan motivasi dalam mewujudkan program nasional.
“Hal ini mendukung program menuju swasembada pangan nasional, dimana Sulbar telah menjadi penyuplai sejumlah komoditi pangan bagi sejumlah provinsi,” tutur AIM.
Di daerah ini, lanjutnya, setiap tahun pola pertanian padi dan kedelai memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani itu sendiri.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabipaten Polman Hassani membeberkan, peningkatan kesejahteraan petani melalui kegiatan pengembangan 500 hektar lebih kedelai di Polewali ini bekerja sama dengan perusahan.
“Pasca penanaman padi oleh petani, kemudian dilanjutkan penanaman kedelai sasaran 500 hektar dan ini berhasil dikembangkan, sehingga Menteri kita undang melakukan panen perdana,” ucap Hassani.
Untuk mengakomodir aspirasi petani dan menekan kelangkaan pupuk di tingkat petani, tambahnya, Pemda berharap PT Pupuk Indonesia membangun pabrik pupuk di Sulbar, sehingga selain produktif menghasilkan komoditi pertanian, juga dapat melakukan distribusi pupuk ke wilayah lain.
Selain melakukan panen raya, Mentan juga meyerahkan bantuan secara simbolis berupa bantuan benih, alat mesin pertanian (alsintan), sarana produk padi, dan lain sebagainya dengan total program Kementerian Pertanian untuk Provinsi Sulbar senilai kurang lebih Rp. 44,05 milyar dan khusus Polman mendapatkan bantuan senilai Rp.7,5 milyar lebih.
Reporter: Aty Achmad
Editor: Ilma Amelia