Ustadz Muh Naim (paling kanan) satta mengikuti rapat sekaligus perkenalan makanan yang akan disajikan pada fase ARMUZNA, di Kantor Sekretariat Sektor Satu Mekah, Senin (10/06/2024).
Mekkah – Selama berada di hotel Madinah dan Mekah jemaah calon haji (JCH) menikmati makanan yang diproduksi oleh otoritas Arab Saudi kerja sama dengan Pemerintah Republik Indonesia'(RI) selama ini.
Namun akan berbeda pada saat JCH menghadapi fase Arafah, Musdhalifah, Mina (ARMUZNA). Di ARMUZNA, seluruh JCH akan menikmati lezatnya makanan asli Indonesia.yang di produksi oleh Negara RI selaku pemasok JCH terbanyak dari negara di seluruh dunia ini.
Ungkapan ini disampaikan oleh Nova Maulidian H, Pejabat Konsultan Pengawas Katering Haji Indonesia pada saat mempromosikan makanan produk Indonesia di pertemuan para Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah (TIPIHI), Tenaga Kesehatan (TKHI) di Kantor Sekretariat Wilayah Sektor Satu Hotel Tayyib Mekah.
Di pertemuan tersebut, Nova memperkenalkan dua produk makanan yang bakal dikonsumsi oleh JCH pada waktu pagi saat bergerak dari hotel menuju ke Arafah tanggal 8 Dzulhijjah dan makan siang tanggal 13 Dzulhijjah dari Mina menuju ke Hotel semula.
Nova mengatakan bahwa makanan siap saji ini terdiri dari satu paket perkemasan nasi kari ayam untuk pagi 8 Dzulhijjah dan Nasi Rendang satu paket lagi untuk siang hari tanggal 13 Dzulhijjah.
Makanan yang memiliki cita rasa dan ciri khas ala Indonesia ini didatangkan dan diproduksi di Indonesia dengan masa expired bertahan selama satu tahun.
Nova menambahkan bahwa ke istimewaanmya selain tersegel kuat dan aman, dua makanan yang menggunakan rempah-rempah asli dari Indonesia ini, dua jenis makanan yang berbeda ini dapat di sajikan langsung ataupun dituangkan air panas untuk dihidangkan hangat-hangat.
“Produknya asli Indonesia, rempah-rempah dan bahan bakunya juga dari Indonesia, selain enak, kemasannya tersegel, kuat, rapi serta aman untuk kesehatan, didatangkan dari Indonesia,” ujar Nova.
Saat dipromosikan, makanan siap saji ini didemonstrasikan cara bukanya dan peserta rapat diberikan kesempatan untuk mencicipinya. (*)