MAMASA,– Menyelisik latar belakang keterpanggilan seseorang yang menyatakan diri untuk melakukan pengabdian dirana politik tentunya menjadi perhatian setiap orang guna mengetahui dasar pemikiran setiap figur. Mulai dari TNI hingga masuk ke pemerintahan Kabinet Presiden Jokowi dan sekarang menjadi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPR-RI dari PDI-P bahkan sebelumnya sempat mendaftarkan diri sebagai bakal calon DPD RI tentunya mengundang pertanyaan besar masyarakat bagi Marsda TNI (Purn) Masmun Yan Manggesa .
Mantan ASPAM KASAU tersebut yang kemudian melanjutkan karir sebagai DEPUTI I KEMENKO PMK RI dan telah menyatakan siap melanjutkan pengabdiannya kepada negara dan terkhusus daerahnya Sulawesi Barat melalui lembaga legislatif usai terdaftanya ia sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada nomor urut 1 bersama-sama Bacaleg lainnya di PDI-P diantaranya: Hj. Herny Agus Ambo Djiwa (red: istri Bupati Mamuju Utara), H. Arwan Aras (red: anak Bupati Mamuju), dan Hj. Jumriah (red: istri Bupati Polewali Mandar) berdasarkan Daftar Calon Sementara (DCS) KPU Provinsi Sulbar tentunya menjadi perhatian khusus beberapa pihak.
Jenderal Yan Manggesa saat dikonfirmasi via telpon pekan lalu menjelaskan. Pihaknya optimis partainya meraih minimal 1 kursi DPR RI dari Sulbar yang akan duduk di Senayan pada Pemilu 2019 mendatang. Pasalnya sejak Pemilu 2004 hingga Tahun 2014, PDIP tidak pernahkah memiliki perwakilan anggota DPR RI dari Sulbar.
Yan Manggesa mengatakan, mereka dan beberapa Bacaleg PDI-P di Sulbar tentu akan bekerja maksimal dan khusus dirinya nyakin bisa meraih suara terbanyak untuk dapat mewakili Sulawesi Barat di tingkat nasional sebagai pengabdiannya ke daerah dan masyarakat. Katanya, panggilan pekerjaan apapun yang diamanatkan padanya adalah pengabdian dirinya.
“Pada prinsipnya, dimanapun saya ditugaskan disitulah Tuhan menginginkan Saya untuk mengabdi dan melayani. Mulai dari TNI hingga masuk ke pemerintahan Kabinet Presiden Jokowi, semuanya saya terima sebagai bakti saya untuk bangsa dan negara. Kalau bakti dan pengabdian untuk daerah saya Sulawesi Barat, baru akan dimulai melalui perjuangan DPR RI ini. Sebagai prajurit, saya siap berbakti dan mengabdi untuk daerah dan negara,” ungkap Yan Manggesa kepada awak media.
Sebelumnya, Yan Manggesa telah mendaftarkan diri menjadi bakal calon senator Sulawesi Barat di tingkat nasional melalui DPD RI dan dinyatakan memenuhi syarat kelengkapan administrasi serta jumlah dukungan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Namun dirinya mendapat tawaran dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan untuk maju menjadi Caleg DPR RI dapil Sulbar tanpa mahar dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi dari sejumlah sisi maka diputuskan untuk menerima tawaran DPP PDI-P.
Ia mengungkapkan, semua kelengkapan dan syarat dukungan dirinya saat melamar sebagai Balon (Bakal Calon) di DPD RI sudah masuk ke KPU. Tetapi karena ada partai yang mau menampung dan juga melihat dari segi luasnya kebermanfaatan untuk daerah jika maju di DPR, maka tawaran dari PDIP akhirnya diterima.
Janderal TNI AU Berbintang 2 ini dikenal memiliki hubungan emosional yang sangat baik dengan beberapa petinggi partai berlambang banteng tersebut, seperti Megawati Soekarno Putri, Puan Maharani, Joko Widodo, Hasto Kristiyanto dan beberapa kader PDIP lainnya. Alasan inilah menjadi salah satu pertimbangan Yan Manggesa menerima tawaran dari PDIP untuk maju DPR RI si Dapil Sulbar.
Pasca menyelesaikan tugas di TNI (purna) pada April 2016 lalu, penerima Medali Adhi Makayasa (Lulusan Terbaik Akabri) tahun 1983 ini, langsung diangkat oleh Presiden Joko Widodo menjadi Deputi I Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dipimpin oleh Puan Maharani. Pada saat itu, Yan Manggesa dalam persiapan untuk mendeklarasikan diri menjadi Calon Wakil Gubernur Sulawesi Barat, namun karena tugas baru dari negara dalam pemerintahan Kabinet Kerja Jokowi tersebut, akhirnya ia menunda niatnya maju ke bursa Pilgub 2017 lalu.
Salama duduk menjadi DEPUTI I KEMENKO PMK RI, Yan Manggesa katanya, telah mengupayakan perhatian khusus bagi Sulbar melalui bantuan langsung dari pusat. Kunjungan perdananya ke Kabupaten Mamasa – Sulawesi Barat, Yan Manggesa membawa dana sebesar 14,38 Miliar yang diserahkan langsung dan dikelola oleh pemerintah daerah setempat. Kunjungan berikutnya ke Mamasa dan daerah Mamuju, Yan Manggesa masih juga membawa donasi pembangunan hasil lobi politiknya di pusat.
Menjelang Pemilu 2019, tepatnya 1 Mei 2018, Yan Manggesa pensiun dari jabatannya sebagai Deputi I Kemenko PMK RI. Menurutnya, dirinya pernah diminta menjadi Komisaris Perseroan Terbatas (PT), namun ia bertekad fokus memperhatikan daerahnya Sulawesi Barat melalui lembaga legislatif untuk menjalankan fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasan di DPR RI jika Rakyat berkenan.
“Saya merasa belum banyak yang saya lakukan untuk daerahku, kesempatan ini menjadi peluang untuk mengabdi kepada daerah dan masyarakat Sulawesi Barat. Proses baik di militer dan eksekutif pemerintahan, manjadi modal untuk memasuki dunia legislatif demi bhaktiku yang tiada akhir,” kata Yan Manggesa mengakhiri wawancaranya.
Latar belakang Jenderal Purn. Yan, dari sisi pendidikan non militernya yang juga sebagai Putra Sulawesi Barat asal Mamasa kelahiran 6 April 1958 ini pernah menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN Mambi tahun 1970, SMP Frater Mamasa tahun 1974, dan SMA Negeri 2 Makassar tahun 1974. Yan Manggesa menyelesaikan S1 Ekonomi (titel S.E.) di Universitas Suryadharma Jakarta tahun 2005 saat ia telah menjadi anggota TNI, dan melengkapi pendidikan S2 Master Administrasi (titel M.B.A) di Colorado University, Amerika Serikat.
Sedangkan pendidikan kemiliteran yang pernah dijalani Yan Manggesa terbilang banyak, sebagian kecil diantaranya yakni Akabri (Adimakayasa) tahun 1983, Sekkau Angkatan 52, Seskoau Angkatan 33, Sesko TNI Angkatan 31, PPSA Lemhannas Angkatan 17, dan sebagainya. Pendidikan dan pelatihan di luar negeri juga terbilang banyak seperti Weapons Ctr Manual Sys Cr di Taiwan 1990, KIBI (British Council) di Inggris 1991, Basic & Advance Controller Course di Inggris 1991, weapon Allocator Course di Inggris 1993, Instructure Tech. Training Courses di Inggris 1993, dan lain-lain.
Menjalani proses dan tugas di TNI AU sejak 1983, Marsda TNI (Purn) Yan Manggesa, S.E., MBA., telah meraih banyak prestasi dan menduduki sejumlah posisi penting di TNI AU. Anak dari Gustaf Manggesa dan F.M. Magdalena ini pernah bergabung menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Bosnia Herzegovina, menjabat sebagai Atase Pertahanan Udara Republik Indonesia di SINGAPURA (2006), Komandan Satuan Intelijen Teknik (Dansatinteltek) BAIS TNI, Direktur E (Bidang Penggalangan) BAIS TNI (2011), Direktur B (Intelijen Luar Negeri) BAIS TNI (2012), Waaspam Kasau (2013), dan jabatan terakhir menjadi Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Udara (Aspam Kasau) tahun 2015.
(Hapri Nelpan)