
Pohon Natal dan Patung Santa yang jadi Simbol Natal. (Foto : Sugiarto)
Mamuju, mandarnews.com – Saat memasuki bulan Desember, seluruh umat kristiani menyambut suka cita, dimana bulang Desember diperingati dengan hari lahir Juru Selamat Manusia (Yesus) Kristus.
Berkumpul dengan keluarga, bertemu sanak saudara, dan merayakan suka cita Natal di kampung. Menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu.
Meski begitu, tahun 2020 ini Natal akan sedikit berbeda, pasalnya merebaknya Pandemi (Covid-19) di awal tahun 2020, membuat hampir seluruh orang harus beradabtasi, dimana Covid-19 adalah penyakit yang menyebar sesama manusia, sehingga perluhnya menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah di tetapkan.
Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak adalah standar dari pencegahan penularan Covid-19.
Dewasa ini, kewaspadaan terhadap covid-19 turut dilakukan berbagai instansi tak terkecuali, Geraja-gereja yang mewajibkan setiap warga jemaatnya untuk turut serta memutus mata rantai covid-19.
Di Sulawesi Barat, perayaan Natal di masa Pandemi di lakukan dengan ibadah yang menerapkan protoko kesehatan ketat, ketua Sinode Gereja Kristen Sulawesi Barat, Pendeta Simon, mengimbau untuk jemaat yang merayakan Natal untuk tidak mengundang keramaian berlebih, kendati untuk menghindari penyebaran covid-19.
“Jemaat tidak diperbolehkan mengundang jemaat lain dalam perayaan Natal 2020, untuk menghindari penyebaran covid-19, Selain itu, Natal Gabungan yang sering diadakan, tahun ini turut ditiadakan, untuk menghindari kerumanan,”
Selain itu, ibadah perayaan Natal juga dibagi empat kelompok. Untuk menghindari warga jemaat yang bertumpuk.
“Khusus untuk ibadah Natal di Jemaat Bukit Sion Mamuju, dibagi empat kelompok, sehingga warga jemaat tidak berrumpuk, jam 6 pagi, jam 7 pagi, jam 9 pagi dan jam 5 sore,” kata Pendet Simon.
Sementara, ketua Sinode Gereja Toraja Mamasa (GTM), membuat skema ibadah, selain dilaksankan di Gedung Gereja, Pihakmya juga mengatakan akan melaksanakan ibadah secara daring.
“Nanti kita juga akan live streaming untuk ibadah Natal, dimana warga yang tidak bisa hadir, dapat mengikuti ibadah secara live streaming dari Rumah,” tutur Pendet Hengki.
Melihat itu, salah satu warga Mamuju Eka Musriang mengaku, saat ini memilih untuk tidak pulang kampung, untuk mencegah keresahan yang keluarganya di kamlung, meski dirinya terus menjaga diri dengan menerapakan protokol kesehatan.
“Tidak pulang dulu untuk tahun ini, makna Natal tetap menabur kasih tetap kita rasakan meskipun ditengah pandemi,” tutur Eka, Minggu (20/12).
Selanjutnya, Eka yang bekerja disalah satu media Massa itu, mengimbau kepada masyarakat yang ingib merayakan Natal untuk terus menerapkan protokol kesehata, demi menjaga diri, keluarga dan lingkungan dari covid-19.
“Mari tetap menjaga diri, keluarga dan sekitar kita, tetap lakukan pencegahan covid-19, kalau tidak perlu tidak usalah kita lakukan mibilitas berlebih,” pungkas Eka.
Repoter : Sugiarto